Beranda Artikel Trifting, Gaya Hidup yang Semakin Digandrungi Milenial

Trifting, Gaya Hidup yang Semakin Digandrungi Milenial

Ilustrasi. (M. Talal [AM]/DETaK)
loading...

Artikel | DETaK

Trifting merupakan suatu kegiatan membeli barang-barang bekas atau second yang berasal dari barang-barang impor dan biasanya pakaian seperti baju, celana, dan bahkan jaket. Dikarenakan kondisi barang yang tidak baru lagi maka terdapat kerusakan kecil, namun jika kita jeli dalam memilih, tidak heran kita mendapatkan barang yanng terlihat baru dan bahkan berasal dari brand-brand ternama. Sudah banyak trift shop yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti di derah pasar senen, Jakarta, dan pasar putih, di Bukittinggi. Bahkan trift shop juga telah merambah ke toko online shop.

Bagi para penggemar Outif Of The Day (OOTD), yang menjadi inspirasi untuk berpakaian, berpakaian modis tidak hanya selalu dari barang-barang baru dan mewah tetapi juga dari barang bekas. Tidak hanya harga nya yang relatif murah, barang barang trift juga tahan lama, hal itu telah dibuktikan oleh pemilik sebelumnya. Dengan berbelanja barang-barang trift ini, kita ditantang untuk bisa mengkombinasikan gaya berpakaian sekreatifitas mungkin tanpa takut, pakaian yang kita pakai sama dengan orang lain. Dengan membeli barang-barang bekas kita telah ikut andil dalama menjaga lingkungan ini karena pakaian merupakan sumber limbah dunia yang besar.

IKLAN
loading...


Seperti yang telah diketahui, trift shop telah menjadi trend yang menarik, pakaian-pakaian yang bekas yang bernuansa vintage style yang tentu stylish untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Tips dan trik bagi kamu yang ingin berbelanja di trift shop

  1. Mendatangi toko secara langsung, sudah bayak triftshop yang membuka usahanya secara online, namun alangkah lebih baik untuk langsung mendatangi tokonya, dengan begitu, kita dapat melihat secara detail pakaian yang akan dibeli. Namanya juga barang bekas, sudah jadi barang tentu adanya kerusakan dari barang tersebut, selain itu dengan mendatangi toko langsung, kita dapat mencocokkan pakaian yang ingin dibeli dengan bentuk tubuh kita, barang triftshop yang berasal dari luar negeri, tentu memiliki ukuran yang berbeda dengan ukuran rata-rata tubuh orang Indonesia kebanyakan.
  2. Harus sabar dalam membeli di toko triftshop, barang bekas tentu terdapat kerusakan yang kecil ataupun yang besar, dengan kesabaran dan jeli dalam melihat pakaian yang diinginkan kita akan menemukan kerusakan dalam pakaian tersebut, yang dikemudian hari tidak rasa penyesalan yang timbul
  3. Harus bisa dalam tawar menawar, penjual yang mengetahui pakaian yang ditemukan oleh calon pembeli merupakan pakaian dengan brand ternama, tentu akan menaikkan harga pasal, disinilah kemampuan tawar menawar kita diperlukan, sehingga menemukan harga yang cocok dikantong
  4. Selalu membawa tisu basah, hand sanitizer, dan masker, tidak selalu barang yang ada di triftshop terjamin akan kebersihan, ditambah lagi situasi pandemi saat ini, yang memungkinkan untuk terdapatnya virus atau kuman di pakaian yang hendak dibeli.
  5. Langkah terakhir yaitu dengan mencuci pakaian tersebut hingga bersih, disarankan untuk mencuci pakaian tersebut dengan air panas, untuk membunuh bakteri dan kuman yang menempel. Tidak menggabungkan cucian dengan pakaian lain agar tidak adanya perpindahan bakteri dari satu pakaian ke pakaian lain, dan pastikan juga mencuci pakaian dengan cairan antiseptik yang dapat membunuh kuman dan bakteri yang masih menempel serta setrika pakaian, selain untuk menghilangkan lipatan yang terdapat pada baju, dengan menyetrika pakaian dapat membunuh bakteri yang masih menempel, sehingga pakaian tersebut aman untuk dipakai.

Penulis bernama Refly Nofril, mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USK, angkatan 2019. Ia juga merupakan salah satu anggota di UKM Pers DETaK.

Editor: Cut Siti Raihan