Beranda Terhangat Suka Duka Kuliah Luring dan Daring di FMIPA

Suka Duka Kuliah Luring dan Daring di FMIPA

Dok. Pribadi
loading...

Hadis Fadillah | DETaK

Darussalam– Tahun ajaran 2020/2021 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USK melakukan kuliah tatap muka setelah hampir satu tahun kuliah daring. Hal ini diberlakukan sejak 15 Februari 2021 dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh satgas covid Universitas Syiah Kuala (USK).

Jurusan kimia memberlakukan sistem nim ganjil dan genap dalam proses tatap muka, yaitu pada minggu pertama yang masuk adalah mahasiswa yang memiliki nim ganjil, begitu pula untuk sebaliknya.

IKLAN
loading...


“Sebenarnya kami bisa dibilang semi tatap muka, karena setengah dari mahasiswa dalam satu kelas akan online dari kos atau rumah, tapi kalau untuk laboratorium pasti akan tatap muka” jelas Isra Ardhiani saat ditanya kejelasan mengenai sistem kuliah.

Dibalik kemudahan yang telah diusahakan oleh fakultas, ternyata banyak kendala yang dihadapi baik dari dosen atau pun mahasiswa sendiri, seperti yang disampaikan oleh bapak Ilham Maulana selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Anorganik II.

“Capek ya, ribet juga, repot dan anak anak di rumah pasti kewalahan juga,” jelasnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Alifia saat ditanyai keluh kesah kuliah di semester genap ini, “Enakan tatap muka, cuma kita harus sabar karena sudah dijadwalkan kapan tatap muka dan daring, kalau daring suara dosen nya suka gak jelas, belum lagi yang ditulis di papan tulis gak kelihatan. Kalo tatap muka juga ada kendala tapi gak separah yang daring, paling menyita waktu kalau dosennya mau nyambungin ke zoom, karena kadang share screen, audio, dll itu susah diatur, belum lagi tidak semua dosen mengerti teknologi.”

Besar harapan dosen dan mahasiswa agar kuliah tatap muka ini dapat terealisasi secara keseluruhan, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan.

“Semoga pandemi cepat berlalu, mahasiswa sebaiknya lebih berinisiatif buat belajar mandiri dulu , sehingga ketika belajar daring mahasiswa dapat bertanya dari apa yang tidak diketahui yang sudah dipelajarinya,” pungkas Alifia. []

Editor: Cut Siti Raihan