Opini | DETaK
Saat ini, atau lebih tepatnya beberapa hari yang lalu kita dihebohkan dengan berita yang tidak menyenangkan, Microsoft melalui survei yang berkaitan dengan tingkat kesopanan netizen di negeri kita. Digital Civility Index (DCI) menyatakan bahwa netizen Indonesia adalah yang paling tidak beradap/barbar/tidak sopan se-Asia Tenggara.
DCI sendiri adalah survey tahunan yang diadakan oleh Microsoft, dengan tujuan untuk mempromosikan interaksi online yang lebih aman, lebih sehat dan lebih saling menghormatidiantara semua orang.
IKLAN
loading...
|
Membahas mengenai 21 resiko online dengan empat kategori (perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi/mengganggu) dengan menanyakan kepada responden dari berbagai usia dewasa/remaja dipuluhan negara.
Dilansir dari kompas.com survei dilakukan semenjak April hingga Mei tahun 2020 lalu. Dengan 16.000 reponden dari 32 negara, 503 diantaranya berasal dari Indonesia. Untuk skor netizen kalangan remaja tidak berubah dari tahun lalu justru yang terburuk adalah kalangan dewasa yang bertambah 16 point dari tahun lalu. Ada 3 resiko online terbesar ketika jadi netizen di Indonesia antara lain hoaks scam, ujaran kebencian dan diskriminasi.
Berkaca dari kasus-kasus terdahulu bahwa begitu banyak peristiwa yang heboh di sebabkan oleh kebarbaran netizen kita. Beberapa kasus yang paling kita ingat adalah kasus Reemar Martin artis tiktok asal Filipina yang serang warnet karena dianggap terlalu di gandrungi kalangan pria di Indonesia. Selain itu ada juga kasus yang menyerang akun instagram artis pemain drama Korea hanya karena mendapatkan peran sebagai pelakor.
Banyak yang sudah tidak kaget akan munculnya hal ini. Bahkan hal yang membuat saya semakin terenyuh adalah sudah banyak pengguna media sosial yang tidak terima dengan hasil survei yang dikeluarkan oleh Microsoft dan malah berbalik menyerang akun instagram Microsoft karena tidak terima dengan hasil survei tersebut. Sehingga akhirnya akun instagram Microsoft dimatikan pada hari ini.
Antara miris dan lucu, yang harusnya menjadi pelajaran supaya lebih bijak dalam menggunakan sosial media, malah tidak terima dan menghujat, ini memperlihatkan bahwa secara tidak langsung survei Microsoft langsung terbukti.[]
Penulis bernama Sahida Purnama. Ia merupakan salah satu anggota magang di UKM Pers DETaK Unsyiah.
Editor: Sri Elmanita S