Eka Purnama Sari Ningsih | DETaK
Darussalam- Banyak mahasiswa ataupun masyarakat umum menganggap bahwa berinvestasi saham merupakan kegiatan perjudian, hal tersebut diungkapkan oleh Juanda selaku Kepala Koordinasi Galeri Investasi Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) saat ditemui di kantornya pada Kamis, 29 Maret 2018
Juanda menerangkan lebih lanjut bahwasanya masyarakat belum memahami bagimana konsep investasi saham di pasar modal, dan karena besarnya keuntungan yang didapatkan dan tidak mengetahui asal sumber keuntungan yang didapat, sehingga dengan gamblang tampak seperti kegiatan perjudian.
“Berinvestasi saham di pasar modal bukanlah kegiatan perjudian karena konsepnya adalah jika kita menginvestasikan uang di pasar modal, nantinya uang ini akan dikelola oleh pihak ketiga yang disebut dengan perusahaan sekuritas serta bagaimana tergantung kita melakukan investasi itu jika melakukan dengan motif spekulasi tanpa pertimbangan yang matang maka bisa menjadi perjudian,” jelas Juanda.
Ada banyak pilihan obyek yang dapat digunakan dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menabung, membuka deposito, membeli tanah dan bangunan, membeli emas, maupun membeli surat berharga seperti saham, obligasi dan lain-lain.
Rata-rata return per tahun 2006-2017 yang dilansir oleh Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) per 29 Desember 2017 menunjukkan tingkat persentase Tabungan 2,53%, Deposito 7,36%, Emas 7,30%, Obligasi Negara 8,96%, dan yang menduduki tingkat teratas Saham 13,13%.
Galeri Investasi Pasar Modal FEB Unsyiah melakukan peluncuran ulang setelah vakum sejak 2014 silam. Galeri Investasi Pasar Modal ini yang sebenarnya merupakan sinergitas antara Fakultas FEB Unsyiah dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), dan juga PT. RHB Sekuritas Indonesia.
Galeri Investasi Pasar Modal tidak hanya diperuntukan bagi mahasiswa FEB saja, namun juga Galeri ini membuka diri kepada siapapun yang ingin menjadi investor dengan membuka rekening melalui Galeri Investasi tanpa perlu datang ke kantor Bursa Efek Indonesia.
Adapun Galeri Investasi Pasar Modal memiliki manfaat baik dari sisi ekonomis dan edukatif.
“Manfaat ekonomis yaitu mahasiswa ataupun masyarakat pada umumnya bisa memperjual belikan efek ataupun surat berharga melalui Galeri Investasi ini, yang mana tingkat keuntungannya bisa mengalahkan sarana-sarana investasi yang lain karena efek atau surat berharga sifatnya sangat likuid artinya sangat mudah diperjual belikan dan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi”, tutur .
Juanda juga menambahkan bahwa dari segi edukasi, Galeri investasi memiliki berbagai kegiatan seperti sosialisasi bagi mahasiswa dan juga masyarakat umum, mengingat bahwa untuk saat ini masih banyak yang belum memahami bagaimana mekanisme berinvestasi di pasar modal.
Namun perlu ditekankan bahwa dalam berinvestasi di pasar modal kita harus melakukan pemantauan terhadap harga-harga saham, serta mempertimbangkan kapan harus menjual ataupun membeli, dengan melihat berbagai aspek lainnya.
Yang menjadi pembeda adalah bahwa investasi proses menempatkan uang atau kekayaan dalam suatu aset dengan harapan nilai aset tersebut meningkat di kemudian hari. Sedangkan judi merupakan proses menempatkan uang ke sebuah aset dengan ekspektasi mendapat keuntungan tambahan secara cepat tanpa adanya proses analisa.
“Semoga dengan hadirnya kembali Galeri Investasi Pasar Modal ini mampu memberikan pengetahuan bagi masyarakat bahwa pentingnya untuk melakukan investasi di pasar modal karena tidak hanya memberikan keuntungan pada saat ini, tetapi juga di masa yang akan datang. Terkhusus mahasiswa, ini juga bisa menjadi wadah untuk mengimplementasikan segala ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah yang diajarkan di jurusan ekonomi,” pungkasnya.[]
Editor : Missanur Refasesa