Beranda Terhangat BEM Unsyiah Adakan Diskusi Polemik Registrasi Kartu SIM

BEM Unsyiah Adakan Diskusi Polemik Registrasi Kartu SIM

Diskusi pro-kontra registrasi kartu SIM. 3/5/18 (Agika Putri [AM] | DETaK)
loading...

Agika Putri [AM] | DETaK

Darussalam– Diskusi Cakrawala Negeri bertajuk “Registrasi Kartu SIM Menguntungkan Siapa” ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Divisi Kementerian Politik, Hukum dan HAM (Polhukam) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang bertempat di Ruang Kaca Lantai 2 Gelanggang Mahasiswa Unsyiah pada Kamis, 3 Mei 2018.

Kegiatan ini untuk menjawab segala isu-isu pro dan kontra di masyarakat mengenai registrasi kartu prabayar yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga akhir April 2018 kemarin.

IKLAN
loading...


Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Bidang Kementerian Polhukam, Muhammad Haris Munandar. Ia mengatakan bahwa masyarakat masih ragu untuk meregistrasi kartu SIM-nya.

“Masyarakat setempat masih banyak enggan dan takut untuk melakukan registrasi SIM card karena seperti yang sudah dikatakan oleh isu-isu tersebut adalah, apakah dengan melakukan registrasi SIM card akan melindungi dari kejahatan kemungkinan tindakan penipuan melalui SMS atau hipnotis melalui telepon akan semakin berkurang serta menghindari pemblokiran dari pihak operator ataukah ada oknum-oknum lain berusaha mencari keuntungan dari kewajiban registrasi SIM card ini,” ungkapnya di diskusi itu.

Diskusi ini diusulkan oleh sejumlah mahasiswa yang ingin mengupas lebih dalam mengenai registrasi kartu SIM dengan orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut, maka dari itu perlu dibuat diskusi cakrawala untuk mengetahui persoalan yang menjadi pro dan kontra di masyarakat.

“Registrasi SIM card ini sebenarnya juga menguntungkan masyarakat di mana mahasiswa ataupun masyarakat dapat membatasi berita palsu atau berita hoax agar tidak mudah percaya dengan satu pendapat saja karena dengan registrasi SIM card ini maka pemerintah bisa berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan operator seluler untuk menemukan pelaku penyebar berita hoax tersebut sebagaimana diskusi ini secara tidak langsung melatih mahasiswa  mampu menjadi kritis dalam menghadapi suatu informasi atau isu-isu yang sedang hangat serta peduli terhadap lingkungan sekitar sehingga apa yang disampaikan dapat berguna bagi masyarakat luas,” tutur Arbi Riansyah selaku moderator.

Peserta yang hadir cukup antusias dengan tema yang diangkat. Meskipun suasana sempat terjadi pemadaman listrik, keadaan tersebut tidak berlangsung lama dan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.[]

Editor: Herry Anugerah