Teuku Ichlas Arifin [AM] | DETaK
Darussalam- Artcoholic Exhibition, pergelaran seni tahunan yang rutin dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Putro Phang Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) akan kembali digelar pada tanggal 15 Desember 2020. Artcoholic Exhibition ke-12 ini akan ditampilkan secara virtual di kanal YouTube Putro Phang.
Nada Mukammal, salah satu panitia acara mengatakan pengambilan video yang akan ditampilkan sudah berlangsung dari beberapa hari belakang dan siap untuk diunggah pada tanggal 15 Desember mendatang.
IKLAN
loading...
|
“InsyaAllah jika tidak ada halangan, acara secara virtual ini akan kita mulai pada 15 Desember nanti. Persiapan acara ini sendiri sudah mencapai 60 persen, sehingga perlu dipersiapkan lagi hal-hal yang diperlukan supaya acara ini sukses dilaksanakan ” ujar Nada Mukammal.
Karena dilaksanakan secara virtual, panitia membatasi peserta yang hadir dengan hanya mengundang anggota UKM, alumni, dan pendiri UKM Seni Putro Phang.
“Kalau pada acara Artcoholic Exhibition, biasanya kami membuat event yang bisa dihadiri oleh seluruh masyarakat Banda Aceh dan sekitarrnya. Namun karena pandemi, acara ini kita batasi,” ungkap Teuku Muhammad Firli.
Firli mengatakan ada beberpa kendala yang mereka hadapi untuk menyiapkan pergelaran virtual pertama ini, salah satunya menyusun konsep panggung. Selain itu, persiapan hanya bisa dilakukan oleh anggota yang berada di Banda Aceh.
“Yang di luar Banda Aceh melalui diskusi secara daring. Kalau kendala secara besar itu tidak ada, semua kami bisa kerjakan,” kata Firli.
Karena dipentaskan secara virtual, selaku panitia Firli menargetkan acara tersebut ditonton oleh lebih dari 1500 penonton di kanal YouTube mereka. Harapannya pementasan mereka dapat menjadi hiburan dan memberi informasi tentang seni kepada yang menyaksikan.
“Harapan terbesar untuk anggota kami sendiri adalah pembelajaran yang berharga untuk semua panitia dan talent, dikarenakan sebelumnya tidak seperti ini direncanakannya, sehingga dikarenakan kondisi pandemi seluruh kegiatan kami di lapangan dan konsep acara dilakukan secara improvisasi,” ujarnya. []
Editor: Missanur Refasesa