Siaran Pers | DETaK
Darussalam – Mahasiswa Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menciptakan produk kreatif berbasis kesehatan yang mengandung Minyak Nilam sebagai pengikat aroma sehingga wanginya lebih tahan lama dan Spirulina sebagai penutrisi kulit sehingga kulit terasa lebih halus, NilNa. Tim ini terdiri dari 5 orang mahasiswa Unsyiah, yang diketuai oleh Hidayati Pasaribu (Teknik Kimia), dan beranggotakan Siti Maysarah Siregar (Teknik Kimia), Sri Zahara (Budidaya Perairan), Rahmadani (Budidaya Perairan), serta Aila Fadhilah (Teknik Kimia).
NilNa merupakan sebuah produk dari usaha yang bergerak di bidang pembuatan tabir surya herbal alami dengan banyak kandungan mineral di dalamnya. Usaha pembuatan produk tabir surya ini dibuat karena banyaknya kebutuhan masyarakat akan produk kecantikan yang dapat mencegah cahaya matahari merusak kulit (tabir surya) yang akhir-akhir ini meningkat pesat.
IKLAN
loading...
|
Minyak Nilam adalah salah satu minyak yang banyak dipergunakan sebagai pengikat aroma pada parfum. Hal tersebut membuat permintaan Minyak Nilam dari Indonesia cukup siginifikan. Indonesia merupakan pemasuk sebesar 70% kebutuhan Minyak Nilam di dunia dengan rata-rata volume produksi 2.382 ton. Dari jumlah tersebut, Minyak Nilam Aceh pemasuk sekitar 15-20%, selebihnya dipasok oleh Cina, Brazil, dan beberapa negara lain. Pusat Data Industri (2006) mencatat produksi Minyak Nilam Indonesia pada tahun 2006 mencapai 2.832.413 kg atau senilai US$ 43.984.079.
Sedangkan, Spirulina merupakan salah satu jenis Alga Biru yang dimanfaatkan manusia untuk dikosumsi dan sebagai pakan ikan budidaya. Spirulina memiliki kandungan protein yang tinggi. Di Indonesia, saat ini budidaya Spirulina masih sangat langka. Spirulina menjadi salah satu alga yang yang sangat menjanjikan dikembangkan di Indonesia terkait dengan potensi Alga yang cukup besar dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan.
Hidayati mengungkapkan bahwa produk ini dibuat secara alami tanpa bahan kimia yang dapat merusak kulit, sehingga berbeda dengan produk tabir surya lainnya yang banyak beredar di pasaran.
“Produk ini ditawarkan berbeda dengan produk tabir surya lainnya di pasaran, karena produk ini dibuat secara alami tanpa bahan kimia yang dapat merusak kesehatan kulit. Peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Berdasarkan survey pasar yang kami lakukan membuktikan bahwa tabir surya digemari dari berbagai kalangan dari remaja hingga dewasa khususnya bagi perempuan. Sehingga kami menambahkan Minyak Nilam sebagai cirri khas Aceh. Seperti yang kita ketahui minyak Nilam dari Aceh merupakan minyak nilam terbaik di dunia yang diimpor sebesar 70% kebutuhan minyak nilam dunia,” ungkapnya.
Adapun harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari produk tabir surya lainnya yang berada di pasaran. Harga yang ditawarkan dari tabir surya yang berada di beberapa toko dan berbagai macam merk berkisar Rp. 35.000,- sampai dengan Rp. 150.000,-. Sedangkan harga tabir Surya NilNa yang kami tawarkan hanya Rp. 28.000,- dengan menghemat sekitar 15-70% dari harga pasar.
Hidayati berharap tabir surya dari Minyak Nilam dan Spirulina dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, serta menjadi salah satu produk kecantikan berkualitas tinggi dengan harga ekonomis. Ia juga berharap tabir surya ini dapat menjadi referensi atau rujukan bagi para pembaca yang ingin berwirausaha.
Editor: Fazrina Nabillah