Rencana pembangunan Best Western Hotel dan Mall di sekitar kompleks Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh mendapat kecaman keras dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Aceh. Pembangunan hotel dan mall tersebut ditolak karena dikhawatirkan akan merusak citra Masjid Raya sebagai landmark masyarakat Aceh. Berbagai cara pun dilakukan untuk menyatakan sikap mereka yang menolak rencana pembangunan tersebut.
Mulai dari membuat grafiti penolakan di bekas bangunan Geunta Plaza, tempat hotel tersebut akan dibangun, demonstrasi menolak pembangunan Best Western Hotel dan Mall di Sekitar Masjid Raya yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry pada Kamis (12/1/2012) ke Balai Kota dan Gedung DPRK Banda Aceh, pemasangan spanduk di seputaran kompleks Masjid Raya oleh berbagai organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Banda Aceh dan Kabupaten/Kota lainnya di Aceh, serta yang teranyar aksi “Seribu Tanda Tangan Menolak Pembangunan Best Western Hotel dan Mall di Sekitar Masjid Raya Baiturrahman.”
Aksi yang dilaksanakan selepas shalat Jumat (13/1/2012) itu dihadiri oleh ratusan jamaah. Para jamaah itu membubuhi tanda tangan mereka di atas kain putih sepanjang 200 meter yang terbentang di halaman depan Masjid Raya. Setelah itu, mereka beramai-ramai membawa kain tersebut ke lokasi grafiti di bekas bangunan Geunta Plaza untuk dipasangkan di dinding grafiti tersebut. Di sana pun mereka memberikan kesempatan bagi warga yang melintas untuk turut membubuhi tanda tangannya di atas kain itu. []
[Foto: Sammy Khalifa/DETaK]