Auliana Rizky | DETaK
Darussalam – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menerapkan kebijakan beasiswa pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), bagi mahasiswa lama Unsyiah yang kuliah di atas 4 tahun. Hal tersebut diperjelas oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Alfiansyah Yuliannur saat ditemui Tim DETaK di kantornya pada Senin, 26 Maret 2018.
Menurut informasi yang dituturkan Alfiansyah, sistem kebijakan tersebut merupakan kebijakan rektor yang sudah diterapkan sejak lama. Menurutnya, meskipun mahasiswa memang harus lulus kuliah selama 4 tahun, akan tetapi jika memamg tidak memungkinkan bagi mahasiswa barulah diberlakukan sistem perpanjangan beasiswa.
“Sebab Pak Rektor sendiri juga pernah bilang jangan gara-gara uang kuliah, mahasiswa tidak bisa melanjutkan kuliah, dan katanya hanya uang kuliah saja yang ditanggung, tetapi untuk kebutuhan atau biaya hidup itu tanggungan mahasiswa itu sendiri,” ucap Alfiansyah.
Alfiansyah juga menjelaskan sistem perpanjangan ini akan diberikan kepada mahasiswa yang memang layak menerima beasiswa tersebut.
“Sistem ini ada persyaratan dan ketentuannya tersendiri, dan kita juga tidak akan kasih terhadap orang yang malas kuliah atau tidak belajar, sistem ini tidak didapat oleh sembarang mahasiswa, karena untuk apa kita kasih beasiswa buat orang yang tidak belajar,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi terkait beasiswa ini dikhususkan bagi mahasiswa penerima Bidikmisi, Alfiansyah mengkoreksi lebih lanjut bahwa beasiswa diberikan bukan hanya kepada mahasiswa yang menerima Bidikmisi saja, akan tetapi juga diberikan kepada mahasiswa yang bisa mendapatkan IP di atas 3.00 dan memang kurang mampu dari segi finansial.
“Ini merupakan beasiswa untuk seluruh mahasiwa Unsyiah, bukan hanya untuk mahasiswa Bidikmisi saja, tetapi siapapun yang tidak mampu, fakultas manapun bisa mengikuti sistem ini, dengan syarat IP diatas 3.00 dan memang benar tidak mampu, dan mahasiswa yang aktif, sistem ini bisa diajukan melalui BEM Unsyiah untuk seleksi, dan ketentuannya itu bisa ditanyakan dan diajukan kepada Biro kemahasiswaan,” imbuhnya.
Mengenai syarat keaktifan mahasiswa, Alfiasyah menyinggung bahwa keaktifan mahasiswa bisa dilihat langsung di Biro Kemahasiswaan sendiri.
“Mahasiswa bisa menanyakan kepada Biro karena SK nya sudah keluar, di situ ada nama-nama di bidangnya, registrasi, keuangan dan lain-lain, dan IP harus tinggi, karena itu bisa mengambarkan dia aktif atau tidak di kampus,” pungkasnya. []
Editor : Arief Rahman Reza