Lisma Linda | DETaK
Banda Aceh – Departemen Pemberdayaan Perempuan Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Unsyiah memperingati hari ibu dengan menyelenggarakan Seminar hari ibu yang bertema “Eksistensi Ibu terhadap Permasalahan (Free Sex) Remaja Putri” di Flamboyan gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Kamis (22/12/2011).
Acara tersebut menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi Unsyiah dan Pemerintah Kota Banda Aceh, yaitu Rosariah Indah (Dosen Fakultas Kedokteran Unsyiah), Nurjannah Nitura (Psikologi Aceh) dan Illiza Sa’aduddin Jamal (Wakil Wali Kota Banda Aceh).
Pembantu Rektor (PR) III, Rusli Yusuf, dalam sambutannya mengatakan bahwa ibu adalah sebuah simbol, jika seorang ibu merawat anaknya tanpa dibarengi dengan kasih sayang maka itu akan sia-sia. “Bagaimana pun kesederhanaan ibu, pasti ia tetap mampu membangun anak-anak yang berpotensi,” ungkapnya. Ia juga membacakan sebuah puisi yang berjudul “Terima Kasih Ibu” sebelum menutup sambutannya.
Ketua panitia acara tersebut, Syafiah mengatakan bahwa acara seminar itu bertujuan untuk memperingati hari ibu. Tak hanya itu, mereka juga ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat untuk memperbaiki generasi masa depan, khususnya calon ibu.
“Acara ini sudah dipersiapkan sebulan yang lalu,” ujarnya. Mahasiswi FKIP Bimbingan dan Konseling itu juga mengaku bahwasanya mereka merencanakan untuk membuat serangkaian acara selama satu minggu, tapi sayangnya keinginan mereka itu harus direvisi karena waktu yang tidak mendukung.
Ia berharap agar peserta yang mengikuti acara tersebut dapat memahami bahwa tanggung jawabnya kelak sebagai calon ibu sangatlah berat. “Momen hari ibu ini dijadikan sebagai momen perenungan tentang tanggung jawab seorang ibu dan tentang perjuangan ibu,” tutupnya.
Salah seorang peserta seminar tersebut, AZ. Mawaddah mengaku program seperti itu sangat bagus sehingga ia sangat antusias mengikutinya. “Teman saya pun sangat menyukai model acara seperti ini,” ungkapnya. Ia berharap ke depan akan ada lagi seminar serupa yang mendatangkan pemateri-pemateri hebat. []