Maisyarah Rita | DETaK
Darussalam-Kasus pengeroyokan yang melibatkan dua nama besar fakultas di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yakni Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah terjadi pada Rabu sore, 3 Januari 2018 di gedung FKIP lt. 3.
Berdasarkan salah seorang saksi mata, Irwansyah Putra yang berada di tempat pada saat kejadian tersebut berlangsung memaparkan kronologis kejadian di dalam balasan status laman sosial media facebook Irwansyah Putra yang diunggah sekitar pukul 22.15 WIB.
“Sekitar jam 18.00 lewat, di Gedung FKIP lantai 3, dan sudah mulai sepi. Kebetulan, saya masih di kampus, karena baru selesai final salah satu mata kuliah, karena ada ribut-ribut, jadi saya keluar, rupanya ada gaduh-gaduh, dan sudah mulai memanas. Kebetulan, salah satu satpam juga lagi di lantai 3, karena sudah memanas, kami coba melerai, untuk turun ke lantai 1, rupanya masih berkelahi juga, hehe, batat nyoe, sampai-sampai meja dan kursi rusak,” tulis Irwansyah.
Irwansyah juga menambahkan pada saat kejadian, turut pula menyeret nama Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT dan juga Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Unsyiah 2017.
“Kebetulan ketua BEM FT juga disana, jadi akhirnya kami mediasi untuk damai,” tambahnya
Usai mediasi untuk damai, disinyalir kejadian tersebut berawal dari permasalahan ‘Sakit hati’ sejak Pemira bulan lalu.
“Rupanya permasalahannya, permasalahan klasik mahasiswa, permasalahan ketika Pemira yang baru-baru saja diselenggarakan. Awal masalahnya ketika pemira, ketika ketua KPR (anak Teknik) menyekap salah satu adek letingnya Arif (anak FKIP), yang disekap salah satu angota KPR. Ketika itu Arief (mahasiswa FKIP) menendang ketua KPR (mahasiswa Teknik), masalahnya menuntut permintaan maaf. Jadi mahasiswa Teknik menuntut permintaan maaf dari Arif, terjadilah kejadian tadi sore,” buntut Irwan lagi.
Sejauh ini, kronologis kejadian yang dimuat dalam status tersebut sudah dibagikan sebanyak 8 kali dan diiringi berbagai komentar yang menyayangkan kejadian tersebut.
“Bukan Teknik-nya dibawa.. si gam ketua KPR itulah yang ajak duel ama si Arif. Apa pula dia sok sok bawa Teknik.. bikin malu aq aja,” tulis akun Irwansyah Ste II .
“Krisis karakter. Percuma kalaupun otaknya cair, tapi karakter beku sama dengan nol besar,” imbuh Yuwinda Ardila .
“Sebenarnya di universitas situ harus ada CCTV tersembunyi,” tambah akun Khaidhir Ali El-Sawanji
“Sangat disayangkan. Saat yg lain berkelahi ide dan kreatifitas untuk memajukan agama dan bangsanya. Adek tanyoe malah main kroyokan gegara gagal move on dari Pemira. Astagfirullah,” sesal akun Aula Andika Fikrullah Albalad
Berdasarkan keterangan tambahan, Irwansyah memuat status tersebut tidak ingin bermaksud kontoversi.
“Ini saya buat, karena saya tidak suka dengan pengeroyokan, menuntut permintaan maaf tapi dengan membawa banyak massa, kayak mau demo,” tutup Irwansyah. [*]
Editor: Fazrina Nabillah