Beranda Headline Indonesiaku (Trans 7) Perkenalkan Dunia Kameramen kepada Peserta PJTLN DETaK Unsyiah 2018

Indonesiaku (Trans 7) Perkenalkan Dunia Kameramen kepada Peserta PJTLN DETaK Unsyiah 2018

Pelatihan Teknik Pengambilan Gambar oleh Hanggoro Murti dan Rivo Pahlevi Akbarsyah. 7/11/2018.(Athaillah / DETaK)
loading...

Fazrina Nabillah | DETaK

Darussalam- Pelatihan Teknik Pengambilan Gambar oleh Hanggoro Murti dan Rivo Pahlevi Akbarsyah  dari Indonesiaku (Trans 7) mengisi rangkaian acara Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers DETaK Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Aula Gedung ATC (Aceh Training Center) pada Rabu, 7 November 2018.

Materi yang disampaikan berupa pengenalan berbagai jenis kamera dan teknik pengambilan gambar sebagai bekal bagi peserta PJTLN dalam menggeluti dunia jurnalis. Penyampaian materi diselingi dengan tontonan beberapa video peliputan yang menantang dan jauh dari kata aman.

IKLAN
loading...


Dalam pengambilan video, kameramen harus dapat menangkap kejadian dari berbagai sudut dan menggambarkan suasana pada tempat kejadian, seperti yang diungkapkan Hanggoro Murti saat mengisi materi pada pelatihan jurnalistik.

“Kalau reporternya berada di tengah jalur, kameramennya bisa dari mana saja, bisa dari atas, dari belakang, dari bawah, dari samping, yang pasti di luar ranah lensa dan menangkap semua bagian. Pengambilan gambarnya harus sedetil itu sampai dapat menggambarkan perasaan, seperti perasaan takut si reporter pada video tadi,” ungkapnya.

Selain itu, Rivo menyampaikan bahwa seorang kameramen tidak terpaku pada satu angle, namun ambil semua angle yang sekiranya bagus dan menarik.

“Pengambilan video tidak terpaku pada satu angle, ambil dari banyak angle. Sekiranya bagus, langsung ambil. Nanti bisa disortir saat editing video. Kalau bisa manjat pohon dari atas, ataupun dari bawah, ataupun dari samping, jadi banyak angle yang bisa diambil. Rajin-rajinlah mengambil gambar, agar saat preview nanti tahu angle mana yang bagus,” ungkapnya.

Rivo juga menjelaskan bahwa dalam pengambilan gambar, juga berlaku 5W+1H, sehingga tanpa naskah orang dapat mengetahui suasana dan cerita yang digambarkan pada gambar tersebut.

“5W+1H di kamera juga berlaku. Jadi ceritanya sampai, tidak sekedar mengambil saja. Tanpa naskah pun video dapat menceritakan suasana,” paparnya dalam menyampaikan materi.

Pelatihan ini diikuti oleh 24 peserta PJTLN DETaK 2018 yang merupakan delegasi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dari berbagai universitas di Indonesia. Seluruh peserta nantinya akan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PJTLN “Jurnalisme Lingkungan” DETaK 2018 yang berlangsung pada tanggal 6 – 11 November 2018 di Banda Aceh, Aceh Jaya, dan Sabang secara bertahap.[]

Editor: Maisyarah Rita