Raisyah Siti Hafifah [AM] | DETaK
Ketika kita beranjak dewasa ada banyak hal yang harus kita tampung dalam pikiran. Ketika kita tidak dapat berpikir kritis maka kita akan dengan mudahnya terombang-ambing dengan banjirnya informasi, mudah diadu domba, terprovokasi, bahkan tertipu. Apalagi di era modern seperti sekarang ini, informasi yang tidak diketahui kebenarannya bisa dengan mudah tersebar kemudian diperoleh oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun.
Menurut John Dewey, reflective thinking is an active, persistent and careful consideration of any belief or supposed from of knowledge in the light of the grounds that support it, and the further conclusions to which it ends.
IKLAN
loading...
|
Sedangkan menurut Chance (1986) berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah.
Menyelesaikan masalah dengan cara berpikir kritis tidak hanya mengenai setuju atau tidak setuju, iya atau tidak, namun dengan mengevaluasi kembali segala masalah tersebut secara keseluruhan selanjutnya memahami dan mempertimbangkan semua nuansa yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Berikut ini beberapa yang membantu kamu dalam berpikir kritis:
Membiasakan Diri Dengan Bertanya
Kita harus memiliki keingintahuan yang tinggi sehingga mendorong diri kita untuk terus bertanya mengenai hal-hal yang tidak kita ketahui. Bertanya membuat kita memperoleh jawaban sehingga jika awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti. Kebanyakan orang yang malu bertanya pada akhirnya memiliki inherited opinion yaitu menyimpulkan sendiri tanpa tahu kebenarannya seperti apa.
Membangun Fondasi Pengetahuan
Langkah ini dapat diperoleh dengan banyak membaca. Membaca akan membantu kita memiliki wawasan dan pengetahuan yang secara otomatis membuat kita berpikir secara luas. Selain itu, membaca juga dapat meningkatkan daya ingat. Seperti kata pepatah, semakin diasah maka akan semakin tajam seperti pisau. Sama halnya dengan otak semakin sering dilatih maka semakin cepat pula kinerja otak kita.
Sering Bertukar Pikiran Dan Berdiskusi
Cara yang paling disarankan dalam melatih berpikir kritis adalah dengan bertukar pikiran dan berdiskusi. Kita bisa mulai dengan berbincang dengan sesama teman lalu bertukar pikiran dan mendiskusikannya. Cara ini dapat membuat kita mengetahui pandangan orang lain terhadap suatu isu dan membandingkan dari perspektif kita sendiri, memperoleh informasi, dan meluruskan banyak informasi.
Cukup mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bukan?
Melatih pemikiran kritis kita setiap hari nantinya akan melahirkan bukti dan pernyataan yang pasti atas dasar kita dalam mengambil sebuah keputusan. Yuk, berpikir kritis!
Editor : Sri Elmanita S.