Raisyah Siti Hafifah [AM] | DETaK
Darussalam- Untuk pertama kalinya pada tahun 2021 semenjak wabah Covid-19 melanda, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) melaksanakan kuliah dengan sistem tatap muka yang hanya diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan 2020. FISIP mempersiapkan jadwal perkuliahan sesuai alokasi waktu normal, namun dalam pelaksanaannya menjadi 40 menit per sks untuk membatasi waktu interaksi.
Dalam penyelenggaraan pembelajarannya, FISIP menerapkan sistem hybrid learning yang merupakan pembelajaran dengan sistem daring dan dikombinasikan dengan pertemuan tatap muka. Beberapa mahasiswa menganggap pembelajaran dengan sistem ini kurang efektif dikarenakan mengganggu fokus ketika belajar.
Fika, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi mengaku lebih memilih kuliah offline karena dapat mengenal lebih luas dunia perkuliahan juga memudahkan dalam berinteraksi.
“Menurut saya kurang efektif karena ketika ada yang luring sekaligus daring, kefokusan ketika belajar agak kurang, dan kefokusan dosen ketika mengajar pun kurang karena harus mengajar dalam dua metode sekaligus,” ujar Fika.
Rani, yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi memiliki pendapat serupa. Ia mengaku ketika melakukan pembelajaran secara daring sering kali terkendala oleh jaringan sehingga pembelajaran tidak sepenuhnya berjalan lancar.
“Lebih baik luring, walaupun sebentar. Protokol kesehatan juga berlaku, pakai masker walau pengap, disediakan handsanitizer juga, kan. Habis tu duduknya pun gak boleh berkerumun,” jelasnya.[]
Editor: Indah Latifa