Artikel | DETaK
Apa yang akan kita lakukan ketika berbicara panjang lebar namun tak ada seorangpun yang memperhatikan? Atau bagaimana jika produk yang telah kita tawarkan tidak ada yang membeli? Pasti kita akan merasa kecewa karena komunikasi yang telah kita lakukan tidak menghasilkan efek apapun.
Tapi DETaKers jangan khawatir. Ada sebuah komunikasi yang dapat mempengaruhi sikap pendengar agar mau mendengar dan termotivasi dengan apa yang kita sampaikan. Komunikasi ini disebut dengan komunikasi persuasif.
IKLAN
loading...
|
Dengan melakukan komunikasi persuasif, pesan yang dikomunikasikan akan menimbulkan efek pada diri sasaran pembicaraan. Kita dapat mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan berdasarkan manipulasi psikologis sehingga dapat mempengaruhi tindakan orang lain.
Agar seseorang dapat mempengaruhi orang lain, diperlukan strategi. DETaKers bisa mengikuti beberapa strategi berikut ini untuk dapat melakukan komunikasi persuasif.
1. Kesan pertama
Kesan pertama sangat penting dalam komunikasi persuasif. Kesan yang dimunculkan komunikator dalam perjumpaan pertamanya dengan komunikan akan sangat mempengaruhi komunikan dalam menerima pesan persuasi yang disampaikan oleh komunikator.
Contohnya, seorang dokter yang berbicara dalam seminar kesehatan akan lebih dipercaya oleh para audiennya jika ia berpenampilan yang rapi dibandingkan penampilan yang berantakan. Hal ini disebabkan karena penampilan yang rapi cenderung memberikan kesan sehat.
2. Menarik empati
Seorang komunikator yang baik adalah komunikator yang mau mendengarkan. Dengan mendengarkan, seorang komunikator akan tahu bagaimana karakteristik, keluhan, dan kebutuhan komunikan. Komunikator yang memahami komunikan akan lebih mampu memengaruhi emosi dan alam bawah sadar komunikannya.
Contohnya adalah psikologi komunikasi yang digunakan oleh seorang psikolog. Pada awalnya, seorang psikolog akan mendengarkan semua curhat, keluhan dan masalah pasiennya. Dengan cara ini, psikolog memahami setiap emosi dan perasaan pasien, sehingga sang pasien merasa bahwa psikolog tersebut dapat diandalkan untuk mengatasi problema hidupnya. Baru kemudian sang psikolog memberikan solusi yang harus dilakukan oleh si pasien.
3. Membangun kredibilitas
Kredibilitas erat kaitannya dengan rasa kepercayaan. Contohnya, seorang politikus akan menunjukkan citra baik dalam dirinya. Ia akan selalu menampilkan kualitasnya dan eksitensinya di dalam masyarakat. Sesekali ia akan menunjukkan kemampuannya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Dengan menunjukkan kredibilitasnya, seorang politikus dapat meraih hati banyak orang. Diimbangi dengan kampanye yang meyakinkah, orang-orang akan terpengaruh untuk memilihnya saat pemilu berlangsung.
4. Memotivasi
Mampu memotivasi orang lain adalah bukti komunikasi persuasif telah berhasil. Dengan memotivasi, kita dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Misalnya, seorang guru yang memotivasi muridnya untuk belajar giat dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sebagai imbalannya, sang guru akan memberikan nilai yang bagus sebagai bentuk apresiasi.
Contoh lainnya adalah seorang motivator. Seorang motivator selalu menggambarkan situasi yang akan kita capai jika melakukan hal seperti yang ia katakan. Sehingga audien akan mengandai-andai dan termotivasi. Seorang motivator mempengaruhi orang lain dengan caranya menunjukkan realita kehidupan dan cara mengatasinya, sehingga orang lain akan tergerak.
Itulah beberapa strategi komunikasi persuasif yang dapat digunakan dalam komunikasi untuk menggerakkan atau mempengaruhi orang lain. Strategi tersebut akan sangat berguna bila diaplikasikan dengan tujuan yang positif. Namun tak jarang komunikasi persuasif ini digunakan dengan niatan jahat sehingga dapat mengkhawatirkan. Pastikan DETaKers menggunakan komunikasi persuasif ini dengan niat yang baik ya.
Penulis bernama Indah Latifa, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala. Ia juga aktif sebagai redaktur di UKM Pers DETaK Unsyiah.
Editor: Della Novia Sandra