Resensi | DETaK
Judul : Le Voyage d’Hector: ou la recherche du bonheur/Hector and The Search for Happiness
Penulis : Francois Lelord
Penerbit : Noura Book Publishing
Tahun Terbit : 2015
Penerjemah : Gusti Nyoman Ayu Sukerti
ISBN : 978-602-385-002-0
Jumlah Halaman : 261 Halaman
Buku ini ditulis oleh Francois Lelord, seorang psikiater yang pernah menjadi penulis pendamping buku-buku self-help yang laris. Francois dikenal sebagai psikiater yang sukses baik di Prancis maupun di Amerika Serikat. Karakter Hector dalam buku ini ditemukan dalam perjalanannya menuju Hongkong.
Karakter Hector ini akhirnya digambarkan Francois dalam buku Hector and the Search for Happiness dan berhasil menjadi buku yang sukses. Buku ini mulai diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di antaranya Inggris dan Indonesia. Kesuksesan yang diraihnya ini mendorong Francois untuk menulis lebih banyak. Hingga kini, Francois telah menulis tiga buku lainnya mengenai seri perjalanan Hector yaitu; Hector and the Secrets of Love, Hector and the Passage of Time, dan Hector and the Wonders of Friendship.
Buku ini menceritakan perjalanan Hector, seorang psikiater sukses yang masih dibingungkan dengan makna kebahagiaan. Hector melihat bahwa daerah maju dengan banyaknya orang sukses dan berpendidikan ternyata memiliki lebih banyak klinik psikiatri dibandingkan daerah tempat ia pernah bertemu salah satu pasiennya bernama Roger dengan masalah mental yang cukup serius.
Perjalanan ini direncanakan oleh Hector setelah menyadari bahwa mayoritas pasien yang ia tangani merasa kurang bahagia. Jarang sekali Hector menemukan pasien yang benar-benar memiliki gangguan mental seperti berhalusinasi mendatangi kliniknya. Merasa lelah menghadapi pasien yang tidak bahagia, Hector memutuskan untuk berlibur sambil mencari makna kebahagiaan.
Perjalanan Hector benar-benar memberikannya jawaban atas makna kebahagiaan. Hector mendatangi berbagai negara mulai dari Cina, Afrika hingga Amerika Serikat. Pada setiap negara tersebut, Hector bertemu dengan teman lama juga kenalan baru yang banyak membantunya memahami kebahagiaan. Berbagai pengalaman baru juga didapatkan oleh Hector, mulai dari yang menyenangkan, menyedihkan hingga menegangkan.
Hector memutuskan untuk mengakhiri perjalanannya dengan menemui seorang profesor yang menjadi pakar kebahagiaan. Perjalanan Hector yang panjang ini akhirnya membantu Hector untuk lebih mencintai apa yang telah ia miliki. Pasien-pasiennya yang tidak bahagia juga berhasil menjadi orang bahagia setelah Hector memberikan nasihat dan pengalamannya kepada mereka. Salah satu kutipan yang sangat menarik dari pelajaran yang didapatkan Hector dalam perjalanannya adalah “Kebahagiaan didapatkan dari bagaimana cara pandang seorang individu terhadap sesuatunya.”
Buku ini membawa pembaca berjalan-jalan bersama Hector dan melihat kondisi kehidupan dari negara-negara yang dituju. Kita akan melihat sampel dari orang-orang yang mencari kebahagiaan dan yang sudah berbahagia dengan watak yang dimiliki tokoh-tokoh buku ini. Pembaca juga akan dimudahkan dalam menemukan makna kebahagiaan yang didapatkan Hector dari setiap kejadian yang ia alami karena Hector akan selalu menuliskan pelajaran yang didapatkan dalam sebuah memo kecil miliknya. Bagi pembaca yang ingin mengetahui dengan sempurna poin kebahagiaan yang dicatat Hector wajib membaca buku ini sampai habis.
Membaca buku sampai habis akan menghindarkan kita dari salah paham. Poin yang dituliskan Hector di tengah cerita, tidak semuanya akan dipakai hingga akhir cerita. Salah satu poin yang dicoret Hector dari listnya adalah nomor 18. Sayangnya, penghapusan ini dilakukan di akhir cerita sehingga sayang sekali jika pembaca hanya membaca setengah buku dan terlanjur mengamalkan poin kebahagiaan nomor 18 ini.[]
Penulis adalah Neira Salsabila, Mahasiswi Prodi Psikologi 2019, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan angggota aktif UKM Pers DETak.
Editor: Indah Latifa