Muhammad Chalid Isra dan Putri Nurul Ulfa | DETaK
Darussalam – Tujuh peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 asal Aceh Tenggara, mengikuti ujian di rumah sakit Prince Nayef Bin Abdul Aziz, Unsyiah, Selasa, 9 Juni 2015.
Hingga berita ini diturunkan, keadaan ketujuh korban tersebut sudah mulai membaik.
Sri, salah satu kakak korban kecelakaan menceritakan, mobil pribadi yang ditumpangi ketujuh korban masuk ke tambak (kolam) di daerah Pate Raja, Pidie Jaya, 8 Juni 2015. “Setelah dirawat di rumah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya, lalu mereka dibuatkan surat keterangan dan dirujuk ke rumah sakit Prince Nayef, Unsyiah,” katanya.
kejadian ini, sambung sri, langsung dilaporkan mahasiswa yang berasal dari Aceh Tenggara ke pihah Unsyiah. “Ada mahasiswa Aceh Tenggara yang melapor ke pihak Unsyiah. Tujuannya agar ketujuh peserta tersebut mendapatkan dispensasi untuk mengikuti ujian di rumah sakit. Syukur Unsyiah merespon dengan baik,” imbuhnya.
Atas kejadian ini, Unsyiah mengizinkan ketujuh peserta SBMPTN tersebut untuk mengikuti ujian di rumah sakit dan melaksanakan ujian sama seperti peserta lainnya.
Rektor Unsyiah Samsul Rizal saat berkunjung ke rumah sakit Prince Nayef Bin Abdul Aziz, Unsyiah mengatakan, korban kecelakaan sudah mulai membaik.
“Alhamdulillah, mereka sudah mulai membaik dan sekarang sudah bisa mengerjakan soal,” kata Samsul Rizal kepada detakusk.com.
Ujian SBMPTN 2015 ini akan berlansung selama tiga hari (ujian tertulis 9 Juni, ujian keterampilan 10-11 Juni).[]
Editor: Riska Iwantoni