Ferdinal Sukman Nur [AM] | DETaK
Darussalam – Sejumlah mahasiswa membenarkan adanya indikasi kebocoran kunci jawaban Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Pengakuan tersebut diungkapkan oleh beberapa mahasiswa yang ditemui tim DETaK di sejumlah titik seputaran kampus Unsyiah pada Selasa, 3 April 2018.
Nurul Fitri, mahasiswa tingkat akhir jurusan Biologi FMIPA Unsyiah yang ditemui di gedung Training Centre (TC) Unsyiah bersama temannya, juga membenarkan perihal kebocoran kunci jawaban yang beredar saat tes TOEFL yang berlangsung pada Selasa, 26 Maret 2018 lalu.
“Ada yang dirobek kertas jawabannya karena liat kunci jawaban. Dia duduknya di depan pojok, makanya mungkin ketahuan, pas ketahuan langsung dirobek di depan kami dan disuruh keluar ruangan,” umbar Nurul.
Lanjut dengan pengakuan Haris Saputra, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Fisika angkatan 2014 berharap agar tingkat keamanan soal dapat terjamin validitasnya.
“Kalau ingin memperbanyak soal, sebaiknya lembaga pusat bahasa punya mesin fotokopi sendiri agar tidak mudah beredar dan harapannya keamanannya harus bagus kalau bisa soalnya jangan sampai beredar,” ungkap Haris.
Menanggapi masalah ini, salah seorang mahasiswa lainnya yang berasal dari prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) FKIP Unsyiah, Iwan Fajri menyarankan agar jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) mata kuliah Bahasa Inggris bisa ditingkatkan jumlahnya, karena ia merasa bahwa jumlah SKS yang ditetapkan selama ini masih kurang mencukupi untuk persyaratan dan tidak memenuhi standar pencapaian tes TOEFL, sehingga tawaran kunci jawaban menjadi alternatif lain yang menggiurkan.
“Jika memang sulit soalnya lesnya ditambahkan, kalau memang lesnya tidak mencukupi, pihak kurikulum bisa menambahkan mata kuliah bahasa Inggris karena mata kuliah bahasa inggris hanya 2 SKS. Kalau kita bandingkan dengan syaratnya tidak memenuhi standar,” ujarnya.
Diketahui bahwasanya, kunci jawaban yang bocor meluas dengan cepat melalui media sosial dan grup kalangan mahasiswa Unsyiah. []
Editor : Missanur Refasesa