Siaran Pers | DETaK
Darussalam- Salah satu sebab Aceh mendapat predikat sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera menurut pengamat kebijakan publik Aceh Nanda Herijal Putra, karena kesalahan perolehan data yang diperoleh petugas sensus.
Menurut pengalaman Nanda yang juga mantan anggota Petugas Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemensos), mengatakan bahwa kesalahan perolehan data tersebut bukan karena kesalahan petugas sensus, namun lebih disebabkan oknum masyarakat Aceh yang berbohong saat diwawancara oleh petugas sensus terkait dengan kondisi ekonominya.
|
IKLAN
loading...
|
“Mereka (Oknum masyarakat – red) berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya miskin saat diwawancara petugas sensus karena berharap agar mendapatkan bantuan, lebih lucunya yang miskin mengaku punya sawah atau tambak agar dapat bantuan benih padi atau benih udang yang nanti dijual, ” ujar Nanda yang saat ini merupakan Akdemisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa.
Selain itu, menurut Nanda persoalan lainnya ialah banyak bantuan untuk pengelolaan pemberdayaan masyarakat melalui program pemerintah maupun lembaga swasta lainnya tidak produktif. Sehingga program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan tidak memberi efek berganda dan tidak berkesinambungan dalam jangan panjang.
Nanda memberi contoh ketika pasca tsunami sangat banyak bantuan yang datang dari berbagai negara yang tidak hanya batuan makanan maupun pakaian namun juga bantuan pemberdayaan masyarakat seperti bantuan ternak, benih jamur, benih rumput laut dan masih banyak lagi. Akan tetapi semua itu tidak berkesinambungan akibat berbagai pertikaian antar warga masyarakat terkait pengelolaan program program tersebut.
Nanda berharap adanya perubahan pola pikir masyarakat Aceh agar koperatif dan jujur ketika ada petugas sensus atau lainnya yang bermaksud mengumpulkan data terkait kondisi perkenomiannya. Selain itu, pemerintah juga diharapkan agar lebih teliti dalam mengimplementasi kebijakan nya agar berdampak kepada perekonomian masyarakat yang berkesinambungan sehingga kemiskinan di Aceh dapat diatasi dan menjadikan Aceh yang lebih sejahtera.[]
Editor: Sri Elmanita S
