Tim Riset dan Data | DETaK
Darussalam- Menindaklanjuti Surat Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor: 2101/UN11/WA.00.00/2021, tentang Kalender Akademik di mana pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) Mahasiswa Baru jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SMM PTN-BARAT Tahun Akademik 2021/2022 akan dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 10 juli 2021, sehubungan dengan Covid-19 Rektor Syiah Kuala mengumumkan pada Surat Edaran Nomor: 270/UN11/TM.07.00/2021 di poin ke-5 mengenai kewajiban mengupload bukti surat asli register/sertifikat vaksinasi Covid-19 pada laman KRS online USK.
Vaksinasi adalah salah satu program prioritas pemerintah RI dalam memerangi Covid-19 di Indonesia saat ini. Mengingat angka Covid-19 yang terus melonjak, bahkan telah memasuki gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia, membuat pemerintah dengan segala upaya mengelontorkan dana dan mewajibkan rakyatnya melakasanakan 5M termasuk vaksinasi. Hal inilah yang menjadi acuan mengapa pihak USK juga menerapkan hal serupa pada mahasiswanya.
Mahasiswa baru angkatan 2021/2022 menjadi angkatan perdana yang diwajibkan oleh pihak USK untuk vaksinasi. Vaksinasi ini tentu menghadirkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa baru tersebut. Pasalnya kewajiban vaksinasi ini menentukan studi mereka untuk semester mendatang. “Tidak ada vaksinasi artinya adalah tidak ada mata kuliah untuk semester depan”.
Tim Riset dan Data UKM Pers DETaK Unsyiah melakukan jajak pendapat mengenai tanggapan mahasiswa terhadap kewajiban vaksinasi ini. Dalam jejak pendapat yang diikuti oleh 205 responden, diketahui bahwa 62,7% setuju terhadap program ini. Dan 37,3% tidak setuju. Sebanyak 62,7% mahasiswa tersebut, juga setuju jika hal serupa diterapkan untuk seluruh mahasiwa aktif.
Dari data juga diperoleh sebanyak 53,9% telah vaksinasi dan 37,1% belum vaksinasi. Sebanyak 37,1% telah memiliki sertifikat vaksinasi dan 62,9% belum memiliki sertifikat vaksinasi. Serta 29,1% mengatakan memiliki kendala ketika vaksinasi dan 70,9% mengatakan tidak mengalami kendala.
Kendala umum yang dialami oleh sebagian besar responden adalah takut akan vaksinasi. Kendala lainnya adalah ketersediaan vaksin, antrian panjang ketika vaksin, izin orang tua, memiliki riwayat penyakit, di bawah umur, dan masalah administrasi.
Para responden juga berharap agar program vaksinasi ini dapat menekan angka Covid-19 di Indonesia. Meskipun begitu, beberapa responden juga mengatakan agar tidak ada pemaksaan dalam program ini.[]
Editor: Sahida Purnama