Beranda Headline Dekan FAH UIN Ar-Raniry: Tuha Peut Sebagai Lembaga Adat

Dekan FAH UIN Ar-Raniry: Tuha Peut Sebagai Lembaga Adat

BERBAGI
Sumber: Google

Murti Ali Lingga | DETaK

Banda Aceh – Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. H. Misri A. Muchsin, MA mengatakan Tuha Peut yang ada dalam masyarakat Aceh sebagai Lembaga Adat.

“Tuha peut sebagai satu lembaga adat. Berdasarkan qanun nomor 7 tahun 2000, tuha peut adalah suatu badan kelengkapan gampong yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur agama, unsur pimpinan adat, unsur cerdik pandai yang berda di gampong,” kata Prof. Dr. H. Misri A. Muchsin, MA pada seminar “Kontekstual Kearifan Lokal dan Tradisi Keislaman Di Aceh”, di gedung Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry, Kamis, 5 November 2015.

Iklan Souvenir DETaK

Ia menjelaskan, keberadaan tuha peut dalam masyarakat Aceh sudah ada sejak zaman Sultan Iskandar Muda (memerintah 1607-1636 M), jauh sebelum qununnya lahir. “Tuha peut sudah ada sejak Kesultanan Iskandar Muda, jauh sebelum qanunnya lahir. Bahkan, lembaga tuha peut telah berfungsi sebagai tata pemerintahan gampong dalam hirarki sosial
Aceh,” kata Misri.

Dalam sejarahnya, tuha peut merupakan lembaga musyawarah gampong, badan perwakilan gampong dan badan kelengkapan gampong.

Lembaga ini juga, sambungnya, merupakan badan resmi yang melakukan musyawarah untuk menyelesaiakan berbagai permasalahan di gampong,dalam masyarakat, bahkan dalam keluarga atau individu.

“Artinya, persoalan yang tingkat keluarga pun diatur oleh tuha peut,” imbuhnya.

Dalam seminar ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya NurdinAR, Dr.H. Aslam Nur, MA, Dr.H. Abdullah Samsul Arifin, MA, Dr. Tgk. H. Matsyah, Lc, MA, dan Tgk.H. Faisal Ali, SHi.[]

Editor: Raudatul Ulfa