Murti Ali Lingga | DETaK
Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) akan mempublikasi secara online nama-nama lulusan pemilik ijazah resmi kampusnya. Langkah ini dilakukan agar masyarakat mudah mengetahui dan mengawasi jika ada oknum yang ingin memalsukan ijazah kampus tersebut.
“Sekarang kita sedang siapkan sistem online. Kedepan akan kita online-kan nama-namanya,” kata Rektor Unsyiah, Samsul Rizal menyikapi pemalsuan ijazah Unsyiah, Rabu, 10 Juni 2015 di Polda Aceh.
Informasi sebelumnya, kepolisian Banda Aceh berhasil membongkar sindikat pemalsu ijazah Unsyiah dan mengamankan lima tersangka beserta barang buktinya. Barang bukti tersebut berupa 118 file arsip ijazah palsu terdiri dari Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik. Ijazah tersebut sudah beredar.
Tindakan oknum tersebut, kata Samsul, sangat merugikan Unsyiah. Hingga saat ini, ia belum menemukan adanya indikasi keterlibatan pegawai Unsyiah tentang kasus tersebut. “Sampai saat ini belum ada. Tapi kalau ada yang terlibat, akan kita berikan sanksi,” katanya.
Menurutnya, Unsyiah sejak 2012 sudah memproteksi ijazah yang dikeluarkan agar tak mudah dipalsukan. Salah satunya di lembaran ijazah asli Unsyiah terdapat water mark dan menggunakan kertas khusus, jadi tidak mudah untuk dipalsukan. “Ijazah asli Unsyiah bisa diterawang seperti kertas uang,” imbuh samsul.
Ia menambahkan, ijazah Unsyiah yang asli memiliki perbedaan mencolok jika dibanding ijazah palsu, baik dari kertas, kualitas percetakan, stempel hingga nomor serinya.
Samsul berharap masyarakat melaporkan jika mengetahui ada ijazah Unsyiah yang dipalsukan. Dia mendukung dan mengapresiasi upaya polisi mengungkap pemalsuan ijazah tersebut.[]
Editor: Riska Iwantoni
