Indah Lisdian | DETaK
Ketika hari raya Idul Fitri atau Lebaran tiba, banyak tradisi khas yang bisa dilakukan untuk menyambut dan merayakannya. Di setiap wilayah di dunia pun memiliki tradisinya masing-masing untuk menyambut dan merayakan hari Lebaran. Selain THR (Tunjangan Hari Raya), hidangan makanan juga menjadi salah satu yang dipersiapkan dan ditunggu-tunggu.
Makanan yang paling khas saat Lebaran adalah ketupat. Biasanya, ketupat dihidangkan bersama opor ayam, sambal goreng ati, semur daging, dan beberapa makanan lainnya. Ketupat sudah menjadi tradisi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Secara umum, ketupat berasal dan ada dalam banyak budaya di kawasan Asia Tenggara. Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa (janur) yang masih muda. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan Ramadhan.
Orang yang pertama kali membuat tradisi makan ketupat saat Lebaran adalah Sunan Kalijaga. Pada abad ke-15, Kanjeng Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai salah satu simbol untuk perayaan hari raya Idul Fitri umat Islam sejak pemerintahan Demak di bawah kepemimpinan Raden Patah. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yaitu bakda Lebaran dan bakda kupat.
Bakda kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut bakda kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Nah, selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Kemudian ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.
Ketupat berasal dari kata ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan juga sesuai dengan tradisi Lebaran yaitu bermaaf-maafan. Oleh karena itu ketupat menjadi simbol saat Lebaran. Ketupat masih memiliki banyak arti lainnya seperti rumitnya anyaman ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia. Dan setelah dibuka ada nasi putih yang berarti kesucian hati setelah meminta maaf dari berbagai kesalahan.
Ketupat akhirnya tak hanya menjadi identitas di Indonesia melainkan juga di Asia Tenggara khususnya negara-negara Melayu. Ternyata ketupat yang terlihat sederhana mempunyai banyak makna, ya.[]
#30HariBercerita