Rinatul Mauzirah | DETaK
Kayu manis merupakan famili lauraceae atau suku kamfer-kamferan yaitu salah satu suku anggota tumbuhan berbunga yang memiliki nama latin Cinnamomum burmannii. Tanaman kayu manis biasanya dapat dijumpai di daerah tropis, salah satunya Indonesia.
Kayu manis adalah tanaman rempah-rempah yang sangat banyak dibudidayakan di Indonesia. Umumnya, bagian kayu manis yang dimanfaatkan adalah kulit batangnya. Bahkan, Indonesia menjadi Negara terbesar yang mengekspor kulit batang kayu manis. Secara internasional, batang kulit kayu manis yang berasal dari Indonesia disebut sebagai The Indonesian Cassi.
IKLAN
loading...
|
Sementara itu, kayu manis dapat ditemukan hampir di seluruh daerah yang ada di Indonesia. Hal ini menyebabkan penyebutan kayu manis yang berbeda di setiap daerahnya. Masyarakat aceh menyebut kayu manis sebagai “kulit maneh.”
Masyarakat Sunda mengenal kayu manis sebagai tanaman “kiamis.” Di Bali, kayu manis disebut sebagai “Cingar.” Begitu juga dengan daerah lainnya, mempunyai penyebutan kayu manis yang berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh daerah memanfaatkannya sebagai rempah-rempah dan obat tradisional.
Masyarakat di Indonesia seringnya memanfaatkan kulit batang kayu manis sebagai bumbu masak, ramuan obat sakit perut, nyeri perut, sariawan, asma, dan masuk angin. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rasa keingintahuan para peneliti tentang manfaat lainnya dari kulit batang kayu manis.
Sampai saat ini, para peneliti telah mengkaji bahwa kulit batang kayu manis mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfatkan sebagai aktivitas antioksidan, antidiabetes, antibakteri, antiinflamasi dan lainnya.
Menurut Selvi dalam Sari (2015), kulit batang kayu manis mengandung senyawa kimia terpenoid, fenolik, dan saponin yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.
Penelitian yang semakin berkembang memberikan kajian terbaru mengenai manfaat kulit batang kayu manis. Menurut Tahir dalam Sari (2015), kulit batang kayu manis mengandung senyawa metabolit sekunder sinamaldehid yang memiliki aktivitas sebagai tabir surya (sunscreen).
Ekstrak kulit batang kayu manis yang diuji komponen kimianya berupa metabolit sekunder (fitokimia) didapatkan bahwa kulit batang kayu manis mengandung sinamaldehid. Sinamaldehid inilah yang memberikan aroma dan bau khas pada kayu manis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Priani (2014), ekstrak kulit kayu manis dapat melindungi kulit dari radiasi sinar matahari UV-B.
Sinar matahari terdiri dari 3 tipe yang berbeda, yaitu sinar matahari UV-A, UV-B, dan UV-C. Dari ketiga tipe sinar matahari, UV-C merupakan sinar matahari yang paling berbahaya. Akan tetapi, radiasi UV-C tidak akan sampai ke bumi dikarenakan adanya lapisan ozon yang mencegah radiasi UV-C.
Radiasi UV-A dan UV-B mampu menembus lapisan ozon sehingga perlu adanya perhatian khusus. UV-B merupakan radiasi yang lebih berbahaya daripada UV-A. UV-B dapat menyebabkan kanker kulit dan kanker mata.
Meskipun secara keseluruhan sinar matahari sangat menguntungkan kehidupan di bumi, ternyata sinar matahari juga dapat menimbulkan kerugian, salah satunya seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu dapat menyebabkan kanker kulit.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya perlindungan agar tercegah dari kanker kulit. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan produk tertentu yang dapat berperan sebagai sunscreen. Akan tetapi, tidak semua produk yang ada di pasaran sesuai dengan kulit konsumennya.
Bahkan, sebagian orang akan mengalami iritasi seperti kemerah-merahan. Dengan demikian, alternatif tradisional diperlukan agar kanker kulit dapat dicegah tanpa adanya iritasi kulit. Yang mana, salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan beralih ke produk herbal seperti ekstrak kulit batang kayu manis yang mempunyai aktivitas sebagai sunscreen sehingga mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari UV-B.
Referensi:
Priani, S.E., Humanisya, H., & Darusman, F. (2014). Development of Sunscreen Emulgel Containing Cinnamomum burmannii Stem Bark Extract. International Journal of Science and Research. 3(12), 2338-2341.
Sari, D.M., Priani, S.E., & Darusman, F. (2015). Uji Aktivitas Tabir Surya Fraksi Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmannii Nees Ex BI.) Secara In Vitro. Prosiding Penelitian SPeSIA. Prodi Farmasi FMIPA Universitas Islam Bandung, Bandung.
Editor: Sri Elmanita S