Beranda Pemira Unsyiah Sesi Pertanyaan Pasangan Calon BEM USK 2021

Sesi Pertanyaan Pasangan Calon BEM USK 2021

Suasana di ruangan Debat Kandidat BEM USK 2021. 15/02/2021. (Hijratun Hasanah [AM]/DETaK)
loading...

Hijratun Hasanah [AM] | DETaK

Darussalam-
Debat kandidat pasangan calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) dibuka dalam 4 segmen.

Pada segmen pertama yaitu pemaparan visi dan misi pasangan calon (paslon) BEM USK 2021, segmen kedua pemberian pertanyaan oleh panelis kepada pasangan calon BEM USK 2021, segmen ketiga tanya jawab antar pasangan calon BEM USK 2021 di mana pada segmen ini pasangan calon bisa saling bertanya kepada pasangan calon yang lain, dan segmen keempat yaitu closing statement yang mana masing-masing pasangan calon memberikan kata-kata penutup.

Pada segmen kedua, pertanyaan pembuka disampaikan oleh Wakil Rektor III untuk pasangan calon nomor urut dua tentang maksud dari penjelasan “Pergerakan mahasiswa yang ideal”.

Kepada pasangan calon nomor urut tiga Wakil Rektor III bertanya tentang maksud dari penjelasan “Mewujudkan inovasi baru”.

“Kita selaku mahasiswa sudah saatnya beranjak melampaui batas kemampuan kita sendiri dalam artian membantu kampus merdeka, inovasi baru adalah salah satu hal yang menunjang bahwasanya kampus kita layak menjadi kampus yang merdeka,” ujar calon ketua BEM nomor urut 3.

Muhajir selaku Dosen Antropologi di Universitas Gajah Mada (UGM), memberikan kritikan kepada pasangan calon nomor urut 1 tentang cara penyampaian dalam kata “mohon maaf” dan “mohon Izin”.

Muhajir berbicara tentang konsep pendidikan kritis oleh Paulo Freire bahwasanya kampus itu adalah tempat pembebasan.

“Ini kampus, di mana setiap argumen yang akan disampaikan oleh siapapun itu adalah sebuah kewajiban dan itu tidak perlu diminta izin, anda telah diberikan waktu untuk menyampaikan apapun dalam proses untuk menyakinkan para pemilih,” tutur Muhajir.[]

Editor: Indah Latifa