Beranda Headline Asrama KIP-Kuliah USK Sambut Kedatangan Mahasiswa dengan Protokol Kesehatan

Asrama KIP-Kuliah USK Sambut Kedatangan Mahasiswa dengan Protokol Kesehatan

Asrama KIP-Kuliah (Dok. Pribadi)
loading...

Neira Salsabila | DETaK

Darussalam– Asrama mahasiswa penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) Universitas Syiah Kuala (USK) memberikan usaha terbaik untuk menjalankan protokol kesehatan. Pihak asrama memfasilitasi mahasiswa untuk menjalankan isolasi mandiri dengan memberikan kamar isolasi kedatangan, tes rapid antigen gratis, dan layanan pesan antar makanan. Hal ini dilakukan untuk membantu mahasiswa menjalankan pengumuman nomor: B/154/UN11/PK.01.02/2021 mengenai syarat bagi mahasiswa asrama KIP-K yang bersedia melakukan pembelajaran secara tatap muka.

“Semuanya sudah difasilitasi, misalnya makanan di setiap lantai sudah ada koordinator yaitu kakak asrama yang membimbing dan memberikan arahan kepada adik-adiknya bagaimana proses menjalankan kehidupan berasrama,” ucap Amiruddin selaku Kepala Asrama USK.

IKLAN
loading...


Mahasiswa asrama KIP-Kuliah mulai masuk asrama sejak tanggal 20 Januari 2021 secara bertahap. Amiruddin menjelaskan bahwa setiap harinya ada 115 orang mahasiswa asrama KIP-Kuliah yang datang. Mahasiswa yang baru saja sampai akan melakasanakan isolasi kedatangan sebelum esok harinya mengikuti tes rapid antigen. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti tes rapid antigen akan melanjutkan isolasi mandiri di kamar masing-masing selama 10-14 hari.

Bagian depan asrama dijaga oleh satpam dan dua orang perwakilan Menwa (Resimen Mahasiswa) setiap harinya. Mahasiswa yang ingin menggunakan layanan pesan antar makanan dapat mengambil pesanan di pos satpam. Mahasiswa yang ingin keluar untuk menggunakan ATM juga diberikan layanan bus dari Bank Aceh untuk mengantar ke ATM yang dituju. Selebihnya, mahasiswa tetap melaksanakan kegiatan asrama seperti biasa. Kegiatan asrama yang dilakukan berupa pembinaan karakter, setoran hafalan Quran, dan kegiatan pengembangan diri lainnya.

Dalam hal mengatasi masalah perizinan meninggalkan asrama, para mahasiswa akan dihadapkan dengan dokter langsung agar mengerti resiko apa yang bisa mereka dapatkan apabila memang alasan izin bukan karena ada keperluan penting. Apabila ada yang mencoba untuk cabut, dan kedapatan maka akan diingatkan dan dipanggil orang tuanya.

“Apapun yang bisa saya lakukan, akan saya lakukan untuk kebaikan mereka. Soal diikuti tidaknya berpulang dengan mereka. Apabila tidak diikuti kita ingatkan,” tutup Amiruddin.[]

Editor: Indah Latifa