Puisi | DETaK
Karya Reza Fahlevi
Coba lihat wajah mereka, wajah dengan sejuta harapan
Bisakah kau melihatnya?
Lihatlah lebih dalam, tangisan mereka
Tidak bisakah kau melihatnya? Air mata itu?
Apa artinya?
Bisakah Kau mendengarnya? Ya, suara itu
Teriakan bagaikan nyanyian dari neraka
Ke mana kau akan pergi membawa semua janjimu itu?
Mereka merangkak layaknya bayi yang tersiksa
Mereka mengemis padamu
Mereka terlihat lebih hina dari seorang peminta-minta
Tidakkah Kau merasa kasihan pada mereka?
Ke mana semua perkataanmu itu?
Kenapa semuanya lenyap?
Kau berkata bahwa dunia sudah lama menangis dan sudah saatnya membawa dunia pada
kebahagiaan
Kau mengatakan akan membuat dunia ini tersenyum
Tapi apa dunia benar-benar tersenyum saat ini?
Saat kau mengatakan sudah saatnya dunia berhenti berperang, tapi kau sendiri yang
menciptakannya kembali
Tidakkah kau sadar begitu banyak orang yang tak berdosa tergeletak di jalanan?
Tapi kau seperti merasa tidak bersalah atas apa yang telah Kau lakukan
Tidak ada hal yang dapat kami lakukan selain merintih meminta pertolongan
Lalu siapa yang akan mendengar kami?
Tidak ada satupun
Kau hanya sibuk dengan urusanmu sendiri dan mereka juga
Dan kami disini hanya berharap sebuah harapan bodoh
Menangis, menjerit sampai kami mati dan akan terus seperti itu
Itukah yang di namakan sebagai perdamaian?
Yang selama ini menjadi cita-citamu?
Yang kau nyatakan sebagai cita-cita dunia?
Lihatlah di sekitarmu
Rasakan kepedihan mereka
Rasakan jeritan mereka
Rasakan semuanya
Dunia yang Kau sebut damai
Perdamaian yang datang dari neraka
Penulis bernama Reza Fahlevi, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala.
Editor: Eureka Shittanadi