Beranda Artikel Perhatikan Hal Ini Sebelum Anda Memilih Seorang Pemimpin

Perhatikan Hal Ini Sebelum Anda Memilih Seorang Pemimpin

Ilustrasi pemilihan pemimpin melalui E-Vote (Uswah Zilhaya [AM]/DETaK)
loading...

Artikel | DETaK

Sebuah wilayah yang didiami oleh sekumpulan penduduk hendaklah memiliki seorang pemimpin. Eksistensi dari seorang pemimpin adalah menetapkan keputusan, mengendalikan daerah pimpinan, dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di wilayahnya.

Pemimpin memiliki peran penting atas kemajuan suatu wilayah. Indonesia menganut sistem demokrasi yang berarti kedaulatan berada di tangan rakyat. Rakyat menjadi aspek paling penting dari terpilihnya seorang pemimpin.

Pemilihan seorang pemimpin bukan suatu hal yang sepele. Banyak aspek yang harus diperhatikan oleh pemilih untuk memilih pemimpin mereka.

IKLAN
loading...


Pemilih memiliki hak pilih yang telah diatur dalam Pasal 43 Undang-Undang No 30 Tahun 1999 tentang Hak Pilih. Terpilihnya seorang pemimpin ditentukan oleh perhitungan jumlah suara yang diberikan pemilih ketika penyoblosan.

Di sebuah universitas akan ada yang namanya Pemilihan Raya (Pemira). Tujuannya adalah memilih pemimpin di tingkat universitas setahun sekali. Adapun pemilihnya adalah masyarakat kampus tersebut.

Di masa pandemi ini, Electronic-Vote (E-Vote) menjadi sarana alternatif untuk memberikan suara saat memilih ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Hal ini untuk megurangi berkumpulnya banyak orang pada satu tempat.

Sebelum melakukan penyoblosan, penting rasanya seorang pemilih memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Menanamkan Sikap Ingin Tahu

Sikap ingin tahu terhadap para calon pemimpin dapat dilakukan dengan mencari latar calon belakang pemimpin, baik itu dari segi pendidikan, sosial, sikap, dan agamanya.

Tak jarang ketidaktahuan terhadap calon pemimpin membuat para pemilih akhirnya hanya memilih berdasarkan wajah atau gambar yang terlihat bagus.

2. Memahami Istilah Luber dan Jurdil

Apa itu luber dan jurdil? Luber adalah akronim dari langsung, umum, bebas, dan rahasia. Sedangkan jurdil adalah jujur dan adil.

Langsung, berarti pelaksaan penyoblosan dilakukan secara langsung oleh pemilih dan tidak dapat diwakilkan.

Umum, berarti penyoblosan dapat dilakukan oleh setiap orang yang sudah memiliki hak pilih.

Bebas, berarti pemilih bebas menentukan pilihannya tanpa adanya paksaan.

Rahasia, berarti suara yang diberikan bersifat rahasia tanpa sepengetahuan orang lain.

Jujur, berarti pemilihan dilakukan secara transparan tanpa ada kecurangan.

Kemudian yang terakhir adil, yang berarti pihak pelaksana hendaklah memberikan perlakuan yang sama terhadap pemilih tanpa berat sebelah.

3. Tidak Langsung Menerima dan Menyebarkan Berita Hoax

Sebelum hari puncak memilihan, penyebaran informasi terkait para calon pemimpin semakin marak dilakukan. Bagi para pemilih hendaklah adanya sikap selektif dalam memilah informasi. Tak jarang berita hoax akan cepat beredar dan mungkin saja menjatuhkan atau menjelekkan pasangan calon lain.

4. Memanfaatkan Masa Kampanye Sebaik Mungkin

Para pemilih hendaklah menggunakan masa kampanye sebagai wadah untuk menambah informasi dan pengetahuan terkait para calon pemimpin.

Hal ini sangat berguna dalam menentukan pilihan yang tepat, karena satu suara sangat menentukan hasil perhitungan nantinya.

5. Hindari Golput

Sikap golput atau tidak memberikan hak suara merupakan gambaran dari sikap apatis dan tidak peduli terhadap wilayah yang didiaminya.

Itulah tips yang mungkin bisa membantu para pemilih dalam menentukan pilihannya. Pastikan untuk memilih sesuai dengan pilihan.

Lakukan pemilihan dengan jujur dan penuh kehati-hatian agar terciptanya suasana yang baik di bawah kepemimpinan dari pemimpin yang dipilih. Gunakanlah suara Anda sebaik mungkin.

Penulis bernama Uswah Zilhaya, salah satu anggota magang di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers DETaK Universitas Syiah Kuala.

Editor: Indah Latifa