Dinda Triani [AM] dan Istasfa [AM] | DETaK
Darussalam – Peningkatan skor Test of English as Foreign Language (TOEFL) dengan standar yang cukup tinggi secara tiba-tiba ditenggarai membuat sebagian besar mahasiswa kesulitan untuk lulus. Sehingga tidak sedikit mahasiswa yang gagal lulus dalam jangka waktu tertentu karena ‘tersangkut’ pada TOEFL.
Salah seorang mahasiswa angkatan 2011 jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah yang tidak ingin disebutkan namanya ini, mengaku kebijakan baru TOEFL ini menjadi hambatan untuk lulus.
“Kita tahu bahwa kemampuan berbahasa Inggris setiap individu berbeda-beda, dengan penetapan skor yang tinggi ini banyak sekali mahasiswa mengeluh, terutama yang mengejar sidang, yudisium ataupun wisuda. Semuanya terhambat karena TOEFL ini.” Ujarnya kepada detakusk.com dalam sebuah wawancara.
Mahasiswa pun menempuh berbagai cara agar lulus dengan standar nilai tersebut, salah satunya adalah dengan mengikuti kursus TOEFL. Akan tetapi masalah finansial pun menjadi masalah yang utama.
“Kemampuan finansial mahasiswa berbeda, ada yang sudah bayar mahal kemudian tetap saja tidak lulus dan ada yang benar-benar ingin ikut kursus namun dari segi keuangan tidak mendukung. Semua hal yang dilakukan jadi serba salah.” jelas mahasiswa Pendidikan Geografi ini.
Ia juga mengharap agar mahasiswa tingkat akhir seperti leting 2011 keatas diberi keringanan terkait kebijakan ini. Selain itu ia berharap pihak rektorat dapat membantu mereka dengan menyelenggarakan kelas kursus untuk TOEFL dengan biaya yang relatif terjangkau bagi mahasiswa.
Mahasiswa dari jurusan Penjaskesrek yang mengaku benar-benar kesulitan saat TOEFL dan yudisium berada pada taraf waktu yang hampir bersamaan.
“Jangankan kami, yang berasal dari jurusan bahasa Inggris saja masih banyak yang tidak lewat. Apalagi kami yang hanya dibekali dua SKS matakuliah bahasa Inggris,” ungkapnya saat ditanyai detakusk.com.
Nilai TOEFL yang terlalu tinggi terbukti menghambat mahasiswa untuk segera lulus. TOEFL seharusnya menjadi alat ukur dan standarisasi bahasa Inggris universitas bukan menjadi teror yang menakutkan. Hal ini harus segera dibenahi agar TOEFL benar-benar menjadi sarana peningkatan bahasa Inggris mahasiswa.[]
Editor: M Fajarli Iqbal
Baca juga: Ini yang Harus Dibenahi dari TOEFL | Kemana Aliran Dana TOEFL | Adakah Oknum di Balik Pemalsuan TOEFL? | Begini Nasib Para Pemalsu TOEFL | TOEFL Menjadi Polemik, Ini Jawaban PR I Unsyiah | Sengkarut TOEFL Unsyiah, Ini Jawaban Pakar | Ini Alasan TOEFL Unsyiah Tidak Berlaku di Luar Unsyiah | TOEFL Butuh Persiapan Matang | Pelemik TOEFL Unsyiah