Raisyah Siti Hafifah | DETaK
Aceh Jaya – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers DETaK Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan National Journalist Camp (NJC) dengan tema “Jurnalisme Lingkungan dan Satwa” pada tanggal 29 hingga 30 Oktober 2022 di Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet, Aceh Jaya.
Kegiatan ini dibuka oleh Mustafa Sabri selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni USK. Ia mengatakan dalam pelatihan jurnalistik lingkungan dapat melihat lingkungan yang masih alami.
“Manfaatkan waktu yang ada ini, juga pada adik-adik dari luar kota Banda Aceh. Manfaatkan ini adalah hutan, kalau monyet kan banyak, orang utan juga ada di Medan tapi gajah itu jarang. Yang ada di Lampung dan di Aceh,” ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa begitu menulis tentang gajah bukan hanya Aceh yang terkenal tetapi Indonesia. Itu adalah hewan langka yang mulai punah akibat pembukaan lahan baru sehingga habitatnya semakin sempit arenanya.
“Semoga dengan tulisan adek-adek bisa membangkitkan semangat-semangat kaum muda untuk menulis tentang lingkungan dan satwa liar. Karena satwa liar itu sangat bermakna untuk kita semua,” tutupnya.
Setelah pembukaan, kegiatan berlanjut dengan materi jurnalistik berupa indepth news yang disampaikan oleh salah satu wartawan Mongabay Indonesia, Junaidi Hanafiah. Serta, materi fotografi jurnalistik lingkungan yang disampaikan oleh seorang fotografer lingkungan, Frendra Tryshani. Selain diberikan materi, peserta juga diberikan tugas terkait dengan materi yang telah disampaikan.
Pada hari kedua, peserta diajak untuk mengenal satwa yang ada di CRU Sampoinet, yaitu gajah asia. Pengenalan satwa ini disampaikan oleh Leader CRU Sampoinet Aceh Jaya, Samsul Rizal. Selama kegiatan, peserta diajak untuk mengenal gajah asia secara mendalam, peserta juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan gajah yang ada.
Muhammad Abdul Hidayat, selaku Ketua Panitia NJC mengungkapkan kegiatan ini sempat terkendala cuaca, namun agenda yang telah direncanakan berjalan dengan lancar sesuai dengan harapannya. Ia juga mengaku peserta juga cukup bersemangat dan aktif ketika diberikan materi.
“Saya lihat antusias peserta cukup semangat ya mereka untuk mengikuti kegiatan ini, mereka dalam diskusi bersama pemateri juga cukup aktif bertanya baik itu di materi fotografi jurnalistik lingkungan dan juga di materi indepth news,” tuturnya.
Salah satu peserta, Bagus Rizki yang berasal dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ukhuwah UIN Radeh Fatah Palembang mengaku NJC cukup menarik perhatiannya karena dapat terjun langsung ke pedalaman dan bertemu gajah untuk mempraktekkan jurnalisme lingkungan dan satwa.
“Kesan awal mengikuti kegiatan ini cukup menarik ya, karena setibanya di Banda Aceh kita langsung ditujukan ke Aceh Jaya, pedalaman gitukan kan sesuai juga dengan tema jurnalisme lingkungan dan satwa. Dan juga ini menariknya karena kita terjun langsung kita ada prakteknya gitu baik tulisan, foto, dan langsung interaksi dengan gajah, memberikan pembelajaran baru buat saya,” ujar Bagus.
Bagus berharap kegiatan seperti ini terus diadakan untuk menambah rasa kekeluargaan antar LPM se-Indonesia.
“Harapannya acara kaya gini tuh akan selalu ada dan terus ada gitu ya. Karena kapan lagi kemah tingkat nasional gitu kan, kita ketemu sama LPM lain di luar kota, menyambung silaturahmi juga. Udah gitu ini kan konsepnya keren, biasanya cuma PJTLN tapi ini ada unsur camping jadi ada kesan kekeluargaan antar LPM lain, keren sih,” pungkasnya.[]
Editor: Indah Latifa