Satria Liswanda | DETaK
Darussalam– Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada dunia pendidikan, termasuk di perguruan tinggi. Kondisi ini memaksa perkuliahan dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan berbagai cara yang tersedia. Mulai dari video conference dengan bermacam aplikasi, grup whatsApp, hingga email.
Meski tidak ada pertemuan tatap muka selama pandemi, kampus tak lantas ditutup total. Di Universitas Syiah Kuala misalnya, berbagai kegiatan seperti konsultasi dengan dosen juga kegiatan non-akademik masih tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan.
IKLAN
loading...
|
Menariknya mahasiswa yang diharuskan kuliah daring juga terlihat di sekitar kampus. Mereka memanfaatkan fasilitas internet gratis yang disediakan Unsyiah dan tempat-tempat yang dirasa nyaman untuk belajar dan kuliah daring. Salah satu lokasi yang sering ditempati oleh mahasiswa adalah taman RKU Unsyiah.
Taman RKU berlokasi di samping gedung Ruang Kuliah Umum (RKU), taman yang dilengkapi dengan tempat duduk melingkar di bawah pohon-pohon rimbun ini menjadi tempat yang yang cukup diminati untuk sekedar berteduh atau belajar. Hawa sejuk dari rimbunnya pohon ditambah dengan koneksi internet yang mudah diakses membuat mahasiswa memilih lokasi ini saat fasilitas lain ditutup.
“Kami ke sini khusus untuk belajar, sebelumnya jarang duduk-duduk di sini, paling sekedar lewat untuk ke RKU, selama semester ini dimulai kami baru pertama kali belajar di sini hari ini. Menariknya di sini ada jaringan internet yang sangat membantu, belajarnya enak karena suasana dingin dan rindang,” ujar Raihan Shadrina, mahasiswi Fakultas Pertanian Unsyiah asal Blang Bintang, Aceh Besar saat dijumpai di taman RKU, Selasa 22 September 2020.
Sejak perkuliahan semester ganjil dimulai pada tanggal 14 September 2020, taman RKU setiap hari dikunjungi oleh mahasiswa Unsyiah. Tujuannya beragam, ada yang khusus untuk kuliah daring, mengerjakan tugas, mencari bahan kuliah, atau hanya duduk-duduk refreshing bahkan sekadar numpang lewat lalu mampir.
“Datang ke sini biasanya untuk buat tugas. Sekarang masih enak, jaringannya bagus dan lancar karena tidak ramai orang, rata-rata orang masih di kampung dan gak ribut juga, suasananya nyaman dan rindang,” ungkap Dita Ramadani, mahasiswi FKIP Unsyiah yang masih indekos. []
Editor: Missanur Refasesa