Cut Siti Raihan | DETaK
Darussalam– Pandemi Covid-19 menyebabkan lembaga pendidikan khususnya Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) harus menerapkan pembelajaran daring, hal ini berdasarkan Surat Edaran Rektor Nomor B/1669/UN11/KP.11.00/2020. Pihak universitas juga mengimbau kepada mahasiswa untuk meninggalkan kawasan Banda Aceh dan pulang ke daerahnya masing-masing. Tetapi, ada beberapa mahasiswa yang masih menetap di Banda Aceh, salah satunya adalah mahasiswa yang memperoleh beasiswa Bidikmisi. Untuk memenuhi keperluan makanan sehari-hari, pihak Rumah Amal Unsyiah menyediakan atau memberikan makanan siap saji kepada para mahasiswa Bidikmisi yang masih menetap di asrama Unsyiah dimulai pada 30 Maret s.d. 13 April 2020.
“Targetnya kita akan bantu 200 orang mahasiswa selama 15 hari sejak tanggal 30 Maret s.d. 13 April 2020. Kita akan menyediakan makanan siap saji, bukan sembako. Penyediaan makanan ini ditujukan untuk mahasiswa bidikmisi yang masih menetap di asrama yang dikoordinasi langsung oleh Kepala Asrama Unsyiah dan untuk mahasiswa asing atau internasional,” jelas Heru Fahlevi, selaku Direktur Rumah Amal Unsyiah, saat dihubungi via whats app pada Selasa, 31 Maret 2020.
IKLAN
loading...
|
Rumah Amal Masjid Jamik Unsyiah merupakan lembaga penghimpun dan pengelola zakat, infak, dan sedekah yang didirikan sejak tahun 2016 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor. Lembaga ini berada di bawah pengawasan langsung dari Rektor Unsyiah dan khususnya BKM Masjid Jamik Kampus Unsyiah.
“Sekarang karena kita sedang berhadapan dengan Covid-19 pimpinan Unsyiah dan masjid jamik merekomendasikan untuk dibuat sebuah program khusus yang kita sebut dengan Dana Solidaritas Umat Rumah Amal Masjid Jamik Unsyiah. Program ini adalah program fundraising yang dananya digunakan untuk membantu saudara-saudara kita yang secara ekonomis terkena dampak Covid-19,” paparnya.
Pihak Rumah Amal Unsyiah memiliki target untuk penyaluran ke tiga kelompok yaitu mahasiswa yang masih di asrama, termasuk mahasiswa internasional yang kebanyakan tinggal di asrama. Untuk mahasiswa Unsyiah kurang mampu yang tinggal di luar asrama, tetapi akan diseleksi lagi. Juga untuk masyarakat kurang mampu yang tinggal di seputaran Unsyiah bekerja sama dengan geuchik terkait.
“Karena dananya masih relatif sedikit, kita akan fokus ke mahasiswanya dulu. Dana ini umumnya berasal dari Dosen Unsyiah, juga beberapa dari alumni dan masyarakat umum. Dana ini adalah sedekah, sebagai bentuk solidaritas kita bersama selaku umat muslim yang ibaratnya seperti satu tubuh,” lanjutnya.
Selain pengadaan makanan siap saji, ada juga bantuan berupa uang tunai yang akan diberikan oleh pihak Rumah Amal Unsyiah untuk mahasiswa di luar asrama dan masih menetap di Banda Aceh yang sekiranya sangat membutuhkan.
“Untuk bantuan uang tunai yaitu untuk mahasiswa di luar asrama dan masih di Banda Aceh, mereka diimbau untuk menghubungi Wakil Dekan 3 masing-masing dan meminta untuk disampaikan kepada pihak Rumah Amal atau bisa langsung kepada tim Rumah Amal, nomor tersebut tertera di selebaran. Nanti akan kami seleksi dulu dan akan kami prioritaskan yang paling membutuhkan. Saat ini sudah ada tiga mahasiswa yang sudah kami berikan. Hari ini mungkin ada tiga orang lagi yang akan kami berikan. Sudah banyak yang daftar, tetapi kami harus selektif agar yang diberikan benar-benar adalah mahasiswa yang sangat membutuhkan,” pungkasnya.[]
Editor: Nurul Hasanah