Redaksi detak-unsyiah.com menerima sumbangan tulisan dari mahasiswa atau kalangan umum. Setiap tulisan dapat dikirim ke email [email protected] dengan disertai identitas penulis. Terima Kasih
Negeri Nestapa
Posted by : redaksiPosted date : October 2, 2010In Budaya0
Karya Wirduan Tripa
Inginku uraikan sedikit tentang kisah negeriku
Negeri yang semua orang tahu banyak tersimpan madu
Namun kehidupan rakyat tak kunjung menentu
Negeriku
Negeri yang dihuni para nelayan malang dan pengcangkul gagal
Bahkan mereka tak menikmati pertukaran siang dan malam
Tak pernah terang, senang, riang
Semua itu lenyap dari kehidupan
Sungguh kau malang
Wahai negeri nestapa
Sebuah negeri kerajaan yang tak pernah jaya,
Rakyatnya slalu dalam duka nestapa
Mereka para pemimpin yang telah terlanjur buta,
Ya, buta
Buta mata dan buta hatinya
Semua telah sirna dari kehidupan rakyat jelata
Rakyat yang tak pernah makan kenyang
Yang slalu tergenang meski hasil alam menjulang
Kau boleh disandang Nagan Raya
Tapi jelata tak merasa kerayaanmu
Namamu boleh Darul Makmur
Namun, rakyatmu tak pernah makmur
Sungguh negeri para bedebah,
Wahai… engkau penguasa negeriku,
Bukalah matamu!
Bukalah hatimu!
Lihat mereka yang selalu dalam duka nestapa
Jangan kau pancing lagi merekatuk angkat senjata,
Cukup…, cukup, cukup!
Semua petaka dan derita yang telah melanda
Bukalah…..
Bukalah mata dan hatimu
Redaksi detak-unsyiah.com menerima sumbangan tulisan dari mahasiswa atau kalangan umum. Setiap tulisan dapat dikirim ke email [email protected] dengan disertai identitas penulis. Terima Kasih
Negeri Nestapa
Karya
Wirduan Tripa
Inginku uraikan sedikit tentang kisah negeriku
Negeri yang semua orang tahu banyak tersimpan madu
Namun kehidupan rakyat tak kunjung menentu
Negeriku
Negeri yang dihuni para nelayan malang dan pengcangkul gagal
Bahkan mereka tak menikmati pertukaran siang dan malam
Tak pernah terang, senang, riang
Semua itu lenyap dari kehidupan
Sungguh kau malang
Wahai negeri nestapa
Sebuah negeri kerajaan yang tak pernah jaya,
Rakyatnya slalu dalam duka nestapa
Mereka para pemimpin yang telah terlanjur buta,
Ya, buta
Buta mata dan buta hatinya
Semua telah sirna dari kehidupan rakyat jelata
Rakyat yang tak pernah makan kenyang
Yang slalu tergenang meski hasil alam menjulang
Kau boleh disandang Nagan Raya
Tapi jelata tak merasa kerayaanmu
Namamu boleh Darul Makmur
Namun, rakyatmu tak pernah makmur
Sungguh negeri para bedebah,
Wahai… engkau penguasa negeriku,
Bukalah matamu!
Bukalah hatimu!
Lihat mereka yang selalu dalam duka nestapa
Jangan kau pancing lagi merekatuk angkat senjata,
Cukup…, cukup, cukup!
Semua petaka dan derita yang telah melanda
Bukalah…..
Bukalah mata dan hatimu
Drien Tujoh, Tripa, 12 September 2010
Related posts
» Menanti Sunset
» Pramuka Unsyiah Gelar Perkemahan se-Aceh
» Emak Menatap Lautan
» Tips Menulis Novel ala Tere Liye
» Sungai Berdarah
» Peluru Kacang Hijau