Beranda Terhangat Hult Prize Hadir di Unsyiah dengan Hadiah 1 Juta Dolar

Hult Prize Hadir di Unsyiah dengan Hadiah 1 Juta Dolar

(Dok. Panitia)
loading...

Sri Elmanita S. | DETaK

Darussalam Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk pertama kalinya mengadakan Hult Prize On Campus. Hult Prize merupakan program pengembangan inovasi mahasiswa terbesar untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dunia. Selama 10 tahun terakhir, Hult Prize telah diikuti lebih dari 250.000 peserta dan diadakan di 121 negara dari seluruh dunia.  Hult Prize berkerjasama langsung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan didukung oleh Hult International Business School.

Pendaftaran Hult Prize On Campus telah dibuka November lalu. “Ada 32 tim yang mendaftar, dan untuk diakui itu minimal yang mendaftar harus ada 20 tim. Alhamdulillah kita memenuhi target itu. Berarti mahasiswa antusias terhadap event ini,” tutur Muhammad Iqhramullah sebagai Campus Director Hult Prize saat ditemui oleh tim detak-unsyiah di sekretariatan Pengembangan Penalaran & Kreativitas Mahasiswa (P2KM), pada 5 Desember 2019.

loading...

Tema yang diangkat pada Hult Prize 2020 Challenge yaitu “Bold Business for a Better Planet”. Ide yang ditawarkan harus memberikan dampak positif pada lingkungan. Untuk proses awal, akan diadakan seleksi on campus untuk memenangkan satu tim. Lalu tim tersebut akan diperlombakan lagi ke tingkat regional. Selanjutnya 50 tim terpilih akan mengikuti proses semifinal atau disebut tahap akselerator yang akan diselenggarakan di Massachusetts, USA. Dari 50 tim tersebut, 6 tim terbaik akan ke babak final di New York. Setiap tahunnya, pemenang utama akan mendapatkan hadiah pendanaan sebesar 1 juta Dolar.

Tidak ada submit proposal ataupun esai dalam pendaftaran Hult Prize On Campus ini. Hal yang paling penting adalah ide yang akan dipaparkan saat presentasi. Muhammad Iqhramullah menyatakan bahwa ide-ide yang dimiliki oleh tim saat babak semifinal semuanya sangat menarik.

“Kesempatan menang sampai tahap akhir tentu saja terbuka untuk seluruh tim. Hanya perlu dilatih lagi perkembangan ide. Kalau bisa idenya jangan sampai berhenti disini aja,” tutupnya. []

Editor : Dhea Ameliana