Beranda Headline Usai Seminar, Petinggi KPK Dicegat Mahasiswa Unsyiah

Usai Seminar, Petinggi KPK Dicegat Mahasiswa Unsyiah

BERBAGI
(Foto: Ferdian A. Majni/DETaK)

Sayed Jamaluddin | DETaK

Darussalaam – Kedatangan Petinggi KPK, Zulkarnain, pada seminar nasional di Gedung AAC Dayan Dawood, Selasa (13/11/2012), disambut oleh aksi demo belasan Mahasiswa Unsyiah.

Zulkarnain sempat dihalang-halangi belasan mahasiswa saat meninggalkan gedung tersebut, ia beserta rombongan menuju ke kantor Gerakan Anti Korupsi (GeRAK). Pendemo memaksa petinggi KPK itu untuk menandatangani sebuah petisi dan mereka serahkan padanya.

Iklan Souvenir DETaK

Menurut koordinator aksi, Hermanto sekaligus Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah, petisi tersebut berisi tuntutan agar kasus dugaan korupsi Unsyiah diambil alih oleh KPK. “Kami mengajukan sebuah petisi agar ditandatangani oleh pihak KPK,” ujarnya. Namun, “Pema Unsyiah menghalang-halangi kami, mereka tidak mendukung aksi kami,” tambahnya.

“Menurut kami, kasus ini tidak akan selesai kalau masih ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati). Tidak akan selesai sampai kapanpun,” katanya.

Zulkarnain masuk ke mobil dengan dibantu beberapa orang panitia dan pendampingnya.

Tidak berhenti di situ, mahasiswa juga menghalang-halangi mobil yang dinaiki Zulkarnain. Beberapa dari pihak mahasiswa juga mengatakan, “biarkan saja (mereka pergi), kita telah dihalangi oleh pemimpin kita sendiri,” teriak salah seorang mahasiswa.

Hingga petinggi KPK keluar dari area Unsyiah, pihak mahasiswa tidak berhasil  mendapatkan tanda tangan dari Zulkarnain. “Kami taruh saja dalam mobilnya,” kata Hermanto.

Kejadian itu, disaksikan langsung oleh Pembantu Rektor III, Rusli Yusuf, yang pada saat bersamaan juga mengantarkan Wakil Pimpinan KPK ke mobil. Menurutnya, “boleh-boleh saja mahasiswa melakukan hal itu, itu hak mereka. Yang penting saya menjaga keamanan. Kalau anarkis saya tindak tegas,” katanya.

Dikatakan Rusli, pihak rektorat tidak menghalangi aksi mahasiswa tersebut, “asal tidak anarkis,” katanya. “Kalau ada bukti, lapor saja ke polisi, KPK, atau lembaga terkait,” ujarnya.

Menurut Rusli, sebagai salah satu petinggi di Unsyiah, dia ikut bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. “Kalau saya salah, saya dihukum,” katanya.

“Unsyiah transparan, saya kalau diminta jadi saksi saya datang. Saya akan datang,” tegasnya.[]