Cut Siti Raihan | DETaK
Darussalam- Program Kampus Merdeka Mengajar mulai diterapkan awal Maret tahun 2021 ini, program ini merupakan kali kedua digelar pada tingkat nasional, dan pertama kalinya bagi USK.
Berdasarkan keterangan dari Dekan FKIP USK, Syamsul Rizal, program ini adalah kebijakan nasional terhadap pendidikan dari menteri, sehingga kampus USK melakukan sinkronisasi dan ikut andil dalam kebijakan tersebut.
“Konkretnya itu belum paham kali, karena kan sosialisasi juga hanya dilakukan melalui virtual,” ungkapnya kepada pewarta detak-unsyiah.com pada Jumat, 19 Maret 2021.
Program kampus merdeka mengajar ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa keguruan saja, tetapi terbuka juga untuk umum.
“Mekanismenya dibuka untuk umum, bukan hanya fakultas kita saja, tetapi semua boleh ikut secara nasional. Kampus di luar UPTK pun boleh,” paparnya.
Program ini juga tidak dibatasi kuota perperguruan tinggi. “Tidak ada pembagian kuota, bebas aja,” lanjut Syamsul.
“Yang mendaftar sebanyak 250 orang, kalau tidak salah saya. Yang lulus kan 105, lumayan. Menurut data, di luar Pulau Jawa kita termasuk besar. Kan kegiatan kampus mengajar itu suatu indikator pencapaian. Berarti harus dilakukan atau diikuti,” lanjutnya.
Mengenai beberapa mahasiswa yang sudah mendaftar tetapi tidak lulus, Syamsul mengatakan bahwa ia kurang mengetahui penyebabnya.
“Mungkin dilihat dari kelengkapan administrasinya, tetapi saya kurang tahu pasti juga, karena kan ini dinilai langsung dari pusat, jadi kami tidak tahu secara jelas penyebabnya,” pungkasnya.[]
Editor: Teuku Muhammad Ridha
Program Kampus Merdeka Mengajar Pertama Kali di USK
loading...