Missanur Refasesa | DETaK
Darussalam- Pemilihan Raya Universitas Syiah Kuala (Pemira Unsyiah) akan segera dilangsungkan pada tanggal 17 Desember mendatang. Komisi Pemilihan Raya (KPR) sebagai panitia penyelenggara Pemira mengaku sudah siap menyelenggarakan rangkaian pra pemira hingga hari Pemilihan Raya tersebut berlangsung.
Hingga Kamis kemarin, KPR telah merampungkan sosialisasi ke semua fakultas yang ada di Unsyiah. Sosialisasi tersebut menggunakan spanduk yang disebarkan di setiap fakultas agar bisa dilihat dan dibaca oleh mahasiswa di fakultas tersebut.
“Persiapan keseluruhan bisa dikatakan 50%, dari Humas sendiri kita sudah berhasil mensosialisasikan hal-hal terkait persyaratan, timeline dan matriks kerja KPR di semua fakultas. Dan dari bidang logistik, Alhamdulillah sudah semua,” ujar Fattah anggota bidang logistik KPR 2019.
Baca juga: Sembilan Mahasiswa Daftarkan Diri di Hari Pertama Pendaftaran Pemira 2019
Dari segi pendanaan, KPR juga bekerjasama dengan percetakan Binamedia untuk mencetak spanduk dan media-media lain yang dibutuhkan. KPR juga dibantu langsung oleh pihak rektorat.
“Sebagian dana dari biro sudah cair. Untuk sosialisasi di PSDKU Gayo Lues lainnya bertahap. Dan kami dibantu oleh biro dalam hal mencetak spanduk, kami hanya menyediakan desainnya,” ungkap Abduh selaku anggota bidang Humas KPR 2019.
Meski terdapat perbedaan masa kampanye dari dua tahun sebelumnya, yang mana tahun ini hanya lima hari dimulai dari tanggal 10-14 Desember, tetapi pihak KPR mengatakan hal itu tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap mahasiswa yang ingin mengenal calon Presiden Mahasiswa (Presma) maupun Dewan Perwakilan Mahasiswa. KPR beralasan bahwa sedikit atau banyaknya jumlah hari pada masa kampanye tidak lagi berlaku karena banyak media yang dapat diakses oleh mahasiswa untuk mengenal calon Presma dan DPM.
“Selain itu kalau kami buatnya 7 hari atau 6 hari mungkin udah keburu final,” kata Abduh.
Tak hanya itu, KPR juga menambahkan pertimbangan lainnya mengacu pada masa aktif kuliah.
“Itu kan di kalender akademik hari terakhir kuliah tanggal 20 Desember. Kalau kami memperpanjang waktu, takutnya mahasiswa Unsyiah udah pada pulang,” ujar Fattah.
KPR berpendapat justru dengan singkatnya masa kampanye, masing-masing calon dapat menyiapkan segala sesuatunya secara lebih efisien dengan waktu yang telah ditentukan.
“Kalau untuk masa kampanye tidak terlalu berpengaruh sebenarnya. Kalau memang ada kemauan sehari aja udah bisa. Tapi kalau cuek-cuek sendiri saya rasa dikasih sebulan pun tidak cukup,” pungkas Rayfandi, Ketua KPR Unsyiah 2019. []
Editor: Herry Anugerah