Siaran Pers | DETaK
Darussalam– Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melakukan langkah-langkah preventif sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Salah satunya adalah dengan melaksanakan pembelajaran daring. Hal ini berdasarkan Surat Edaran tentang protokol pelaksanaan kegiatan akademik, non-akademik, tenaga kependidikan, satuan tugas, dan pusat krisis (crisis center) dalam mencegah penyebaran covid-19 di Unsyiah, Selasa, 16 Maret 2020.
Surat Edaran bernomor: B/1491/UN11/KP.11.00/2020 itu ditandatangani oleh Rektor Unsyiah, Samsul Rizal. Di dalamnya berisikan beberapa keputusan yang bertujuan untuk mencegah dan melindungi seluruh sivitas akademika, dan tenaga kependidikan Unsyiah serta pihak eksternal yang berada dalam lingkungan Unsyiah.
“Keputusan ini kita ambil untuk mencegah penyebaran virus corona, dan mulai berlaku selama dua minggu terhitung tanggal 17 sampai dengan 30 Maret 2020,” ucap Rektor Unsyiah.
Adapun isi keputusan tersebut adalah perkuliahan tidak diliburkan, namun metode pelaksanaan tatap muka digantikan dengan metode lain seperti menggunakan fasilitas e-learning Unsyiah, pemberian bahan ajar atau tugas via e-mail dan media sosial, atau media daring lainnya.
Lalu, praktikum atau aktivitas laboratorium lain ditunda pelaksanaannya atau dilaksanakan dalam bentuk lainnya yang relevan secara daring. Kegiatan akademik lain seperti seminar, konferensi, kuliah umum, kuliah lapangan, sidang akhir, pertukaran mahasiswa atau sejenisnya ditunda pelaksanaannya.
Selanjutnya, pembimbingan tugas akhir seperti skripsi, tesis, dan disertasi juga dilaksanakan secara daring. Penyelenggaraan pendidikan kepaniteraan klinik dan pendidikan dokter spesialis pada Fakultas Kedokteraan, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Keperawatan akan diatur lebih lanjut oleh Dekan masing-masing. Kemudian, layanan perpustakaan Unsyiah hanya tersedia melalui portal UILIS.
Selain itu, pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan tidak dibenarkan melakukan perjalanan dinas ke luar kota atau ke luar negeri, kecuali untuk hal yang sangat penting dan mendesak.
Begitu pula mahasiswa, dihimbau untuk tidak meninggalkan kota Banda Aceh atau kembali ke daerah asal, dan disarankan menghindari berada di tempat keramaian untuk waktu yang lama.
“Keputusan ini kita ambil karena kita semua berharap agar wabah virus corona ini bisa segera mereda, dan perkuliahan bisa aktif kembali,” ucap Rektor. []
Editor: Missanur Refasesa