Wahyuni [AM] | DETaK
Darussalam- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menerapkan program pengalihan (crossing) nilai Test of English as a Foreign Language (TOEFL) kepada mahasiswa Unsyiah. Program tersebut sudah mulai diberlakukan pada tahun 2016.
Program tersebut diterapkan karena TOEFL masih menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa tingkat akhir dikarenakan nilai minimal 477 sejak lama ditetapkan sebagai syarat kelulusan. Namun saat ini pihak kampus menawarkan solusi ini bagi mahasiswa yang sudah beberapa kali mengikuti tes, tetapi tidak mencapai target nilai. Melalui program ini tentu bertujuan untuk memudahkan mahasiswa lulus TOEFL sebagai syarat sidang akhir.
“Program ini hanya bisa diikuti oleh mahasiswa Unsyiah saja karena program ini merupakan bantuan untuk mendongkrak nilai TOEFL sebagai syarat lulus sidang. Sedangkan untuk umum kita tidak bisa menerapkan program ini karena nilai TOEFL tidak digunakan sebagai syarat kelulusan,” ungkap Heri Apriadi selaku Koordinator Tes.
Baca juga: Beberapa Mahasiswa Sulit Lulus TOEFL, UPT Bahasa Buka Kelas Treatment
Pada dasarnya ketika mahasiswa telah mengikuti TOEFL, tetapi tidak mencapai target nilai maka disarankan untuk mengikuti program Treatment hingga tercapai nilai yang ditentukan. Namun dengan adanya crossing TOEFL memungkinkan mahasiswa untuk lebih mudah mencapai target nilai.
“Nilai yang di-crossing itu adalah nilai tertinggi dari setiap section yang sudah diperoleh dari beberapa kali tes. Minimal harus mengikuti tiga kali tes. Apabila nilai tertinggi dari setiap section, yang terdiri dari listening, structure, dan reading, telah di-crossing dan didapatkan nilai minimal 467, maka mahasiswa tersebut dapat mendaftar untuk tes selanjutnya dan melaporkan diri ke pusat pelayanan UPT. Bahasa bahwa nilainya layak di-crossing. Setelah mengikuti tes tersebut bisa dipastikan nilai TOEFL yang sudah di-crossing tadi dikonversi menjadi 477,” jelasnya mengenai teknis crossing TOEFL.
Heri juga mengatakan bahwa crossing tentu memberikan kemungkinan besar bagi mahasiswa untuk lulus TOEFL dengan mudah. Namun ketika mengikuti tes akhir setelah nilai di-crossing, mahasiswa juga harus menjawab tes secara serius dan mendapatkan nilai minimal 400 agar nilai yang sudah di-crossing sebelumnya bisa dikeluarkan sebagai nilai target yaitu 477.
Mahasiswa dapat mengetahui nilainya sudah layak untuk di-crossing dengan cara mengecek nilai di akun melalui website UPT. Bahasa ketika mendaftar TOEFL. Bagi mahasiswa yang mendapatkan nilai 400 ke atas, tentu membuka kemungkinan agar nilainya di-crossing. Namun bagi mahasiswa yang masih memperoleh nilai di bawah 400, maka disarankan untuk mengikuti kelas Treatment terlebih dahulu.
Program crossing dan kelas Treatment merupakan pilihan yang ditawarkan oleh pihak kampus. Jadi setiap mahasiswa berhak memilih untuk mengikuti program tersebut atau tidak. []
Editor: Herry Anugerah