Dinda Triani [AM] | DETaK
Darussalam – Unit Pengembangan Program Pendamping Matakuliah Agama Aslam (UP3AI) Unsyiah menggelar seminar bertajuk “Pergaulan Bebas (free sex) di Lingkungan Kampus Problem dan Solusi Dalam Islam”. Acara yang diadakan di Masjid Jami’ Unsyiah itu diikuti oleh mahasiswa baru 2014, Minggu, 30 November 2014.
Dalam sesi diskusi acara pada yang berlangsung selama dua jam itu, seorang penanya bernama wandian melontarkan pertanyaan menarik terkait homoseksual. “90% perempuan menyukai laki-laki berbadan bagus, kebalikannya 90% laki-laki berbadan bagus tidak suka perempuan, sedang faktanya sekarang perbandingan laki-laki dan perempuan 90:1 (sembilan puluh banding satu), mau kemana ibu-ibu ini, kalau bapak-bapaknya tidak sehat semua?” jelas mahasiswa FKIP Sejarah tersebut menguatkan pertanyaanya tentang begaimana cara mengatasi penyuka sesama jenis.
Ustadz Fakhruddin Lahmuddin serta Iskandar dan selaku pemateri menjawab pertanyaan itu dengan membuka fakta bahwa persoalan seks di Aceh khususnya tidak lagi main-main. Sex menjadi permasalahan yang sangat rumit, tidak hanya di kampus namun juga di masyarakat luar.
Terlalu banyak hal yang mendasari berawalnya free sex, dari interaksi yang tinggi di lingkungan kampus, mahasiswa yang tidak terpantau orang tua, pemikir-pemikir sirkulasi hormonial tinggi hingga masalah ekonomi. Di dalam kesimpulan pemateri menyampaikan bahwa satu-satunya jalan terbaik inti dan dasar dari penyelesaian solusi free sex ini ialah untuk kembali ke syariat agama islam.
Meka Suci Fitria, salah satu peserta ketika ditanyai detakusk.com perihal pendapatnya akan acara seminar tersebut. “Kita menjadi tau lebih banyak tentang apa itu free sex, jadi kita bisa mencegahnya. Baik untuk kita maupun orang-orang terdekat. Seminar ini sangat pas dibahas seperti yang kita tahu bagimana kabar bobroknya moral dan pergaulan bebas lingkungan kampus kita ini. Saya berharap acara seperti ini dapat terus dilaksanakan tidak hanya kami mahasiswa baru tapi juga untuk seluruh mahasiswa lainnya,”
Arni Amanda Daulay, panitia pelaksana juga mengatakan bahwa tujuan diadakannya acara ini untuk memberikan wawasan seluas-luasanya secara medis dan agama bagi mahasiswa Unsyiah terhadap persoalan sex bebas yang kian merebak di lingkungan kampus. “Saya berharap, mahasiswa yang telah mengikuti acara ini tetap meng-upgrade diri serta mengikuti kajian-kajian sejenisnya.” jelas dia.[]
Editor: Hilda Rahmazani