Beranda Headline Sosialisasi Kurang, Pemira FK Unsyiah Sepi

Sosialisasi Kurang, Pemira FK Unsyiah Sepi

BERBAGI
Ketua HIMAPSI,Teuku Riki Azhari memilih calon ketua HIMAPSI baru di Pemira FK

Nadhira Rizkia Fatha | DETaK

Ketua HIMAPSI,Teuku Riki Azhari memilih calon ketua HIMAPSI baru di Pemira FK
Salah seorang mahasiswa sedang menentukan pilihan di bilik suara pada Pemira FK Unsyiah. (Nadhira Rizkia Farha/DETaK)

Darussalam – Komisi Pemilihan Raya (KPR) Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah selenggarakan Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Himpunan Mahasiswa Psikologi (Himapsi) Unsyiah yang baru, Rabu, 10 Desember 2014.

Pemira ini di ikuti mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Prodi Psikologi memilih dua calon ketua Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMAPSI) yang baru yaitu Ikhwan Azmi (nomor urut 1) dan M. Rizal Syafrawy (nomor urut 2).

Iklan Souvenir DETaK

Sayangnya, ada saja warga kampus yang terkejut dan merasa bingung melihat antrian pemilih di pojok koridor gedung Prodi Psikologi, lokasi tempat pemilihan dilaksanakan. Mereka mengaku tidak mengetahui bahwa pemilihan Ketua Himapsi dan Anggota DPM akan berlangsung hari ini.

Kalo calonnya sih tahu, cuma kami gak tau kalo hari ini adalah pemilihannya” ungkap salah seorang mahasiswa kepada detakusk.com sesaat setelah melakukan pemilihan.

Sepinya Pemira kali ini terlihat dari sepinya antrian dan juga kurangnya euforia Pemira di lingkungan kampus sehingga lokasi pemilihan pun tampak lengang.

“Kami sudah berusaha maksimal untuk mensosialisasikan baik melalui sosial media juga lewat Komting angkatan. Komting menyebarkan informasi tentang Pemira akan dilangsungkan pada hari ini,” kata Fatmawati, anggota KPR.

Lanjutnya, setelah informasi tersebut disampaikan kepada masing-masing Komting, pihaknya tidak mengetahui lagi apakah pemberitahuan terseampaikan lagi kepada mahasiswa yang lain. “Tapi seharusnya kan sebagai mahasiswa mereka harus tahu karena kami dari KPR sudah menginformasikan,” pangkas Fatmawati.

Kondisi ini juga berujung pada banyak mahasiswa yang tidak dapat memberikan hak suaranya karena lupa membawa persyaratan untuk melakukan pemilihan seperti Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), dan slip SPP atau KRS online bagi mahasiswa angkatan 2014.

Editor: Riska Iwantoni