Indri Maulina [AM] | DETaK
Darussalam – Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Syamsul Rizal, M. Eng mengaku malu perihal prestasi pendidikan Aceh yang mengalami penurunan. Hal tersebut disampaikan kepada detakusk.com saat ditemui di kantornya, Kamis (30/5/2013).
“Saya malu, karena Aceh sekarang ini mengalami keterpurukan dalam bidang pendidikan, beberapa tahun yang lalu kualitas pendidikan di Aceh masih diatas Papua, Nusa Tenggara dan Maluku, Namun sekarang kualitas kita sama dengan Papua, ini perlu dilakukan intervensi,” ungkapnya.
Katanya, orang Aceh tidak boleh bodoh, karena kebodohan identik dengan kemiskinan, dan kebodohan serta kemiskinan sangat dekat dengan kekufuran, “harusnya kita orang Aceh yang mayoritas Islam tidak bodoh juga tidak miskin,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya kompetisi seperti halnya memberikan apresiasi kepada siapapun yang berpretasi akan memacu peningkatan pendidikan Aceh. “Namun diantara itu semua, yang paling utama adalah bagaimana agar kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik, harus bergerak dan maju, tidak statis karena dunia pendidikan bersifat dinamis dan selalu ada perubahan. Inilah yang harusnya kita sosialisasikan kepada masyarakat,” tutupnya.[]
