Tajul Ula | DETaK
Darussalam – Proses dana operasional Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang selalu terlambat cair disebabkan oleh proses yang berbelit dari pihak pemerintah. Ihwal tersebut disampaikan Alfiansyah Yulianur, Pembantu Rektor (PR) III Unsyiah kepada detakusk.com, Selasa, 28 Oktober 2014.
“Untuk masalah ini, bukan hanya terjadi pada mahasiswa saja, akan tetapi juga kepada pegawai kontrak yang ada di Unsyiah,” kata Alfiansyah.
Ia mejelaskan sumber dana yang diperoleh Unsyiah berasal dari dua sumber yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Prosedur berbelit mulai dari penganggaran yang dilakukan oleh DPR yang selanjutnya diurus melalui menteri keuangan.
“Jadi prosedur yang berbelit inilah yang membuat dana itu terlambat keluar, jadi bukan salah kita, memang keuangan negara kita yang kacau,” tegasnya.
Alfiansyah mengatakan, dana tersebut paling cepat keluar diantara bulan April hingga Juni. Selain itu, peraturan yang terus berubah juga menjadi masalah yang sering dialami bagian keuangan Unsyiah dalam mengamprah.
Pun demikian, ia tidak menampik kalau dari bagian keuangan juga lamban dalam memproses dana yang semestinya dapat dicairkan. Namun tidak dilakukan, sehingga berdampak pada pengurus UKM yang mengeluh. “Nanti akan lakukan evaluasi,” imbuhnya.[]
Editor: Riska Iwantoni
