Dora Asra | DETaK
Darussalam- Aksi Aliansi Mahasiswa Unsyiah (AMU) yang berpusat di depan Fakultas Ekonomi (FE) Unsyiah, kemarin malam, Senin (21/04/2013) ditutup. “Semalam kita tutup posko aspirasi, karena sudah ditetapkan tiga tersangka korupsi Unsyiah, tapi ini bukan akhir dari pengawalan, kami akan mengawal sampai proses pengadilan hukum selanjutnya,” kata Taufiq, koordinator lapangan.
Tak hanya memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, terkait penetapan tiga tersangka kasus korupsi Unsyiah tiga hari yang lalu, AMU juga menuntut Kejati Aceh untuk tidak berdiam sampai disitu. “Kita tetap menyemangati Kejati Aceh untuk mengusut tuntas dalam-dalam korupsi di Unsyiah, karena pasti ada aktor lain selain tiga tersangka tersebut,” sebutnya saat dihubungi detakusk.com.
Sehari sebelum posko tersebut ditutup, AMU mengadakan penggalangan tanda tangan di spanduk yang mereka sediakan, untuk meminta dukungan semua pihak dalam memerangi korupsi di Unsyiah.
“Sebenarnya kita ingin buat dua spanduk, yang dikirim ke pihak rektorat dan kejati Aceh,” tambah Eriana Juanda, salah satu anggota AMU .
Selain mengecam masalah statuta Unsyiah yang belum jelas, mereka juga menulis spanduk yang berisi “Gantungkan Aktor Korupsi di Lapangan Tugu Unsyiah” yang berada di depan FE saat itu. “Maksud spanduk itu, tidak ada kata maaf untuk koruptor, ” tutup Eriana.[]