Banda Aceh – Puluhan mahasiswa mengaku kesal dan jengkel terhadap kinerja Perusahaan L:istrik Negara (PLN) yang kerap padam di wilayaha Darussalam Banda Aceh.
Sebut saja Dian, Mahasiswi Fakultas FKIP Unsyiah, merasa kesal luar biasa. Karena ia sangat terganggu dengan padamnya listrik yang berulang kali. “Saya sangat sedih dan kesal. Ujian final saya berantakan karena mati lampu,” ujarnya kepada DETaK, dua hari lalu.
Menurut Dian, Darussalam sangat sering mengalami mati lampu dibanding daerah lainnya di Banda Aceh. Sseringnya listrik padam bahkan hingga berjam-jam pada malam hari, membuatnya tidak bisa belajar untuk persiapan ujian akhir semester. Jika pun menggunakan lilin, tapi konsentrasinya sangat terganggu.
“Saya benar-benar dirugikan segala-galanya oleh PLN. Apakah mereka melihat kerugian yang dialami mahasiswa. Jika seperti ini, apakah PLN memiliki rasa bersalah dan mau bertanggung jawab?” ungkap Dian, kesal.
Bukan hanya DIan,sebenarnya ribuan mahasiswa lainnya yang tinggal di Darussalam juga mengalami hal yang sama. Masa-masa final tidak dapat dimanfaatkan untuk belajar secara maksimal.
Parahnya, jika mahasiswa ini mencoba menghubungi nomor pelanggan, selalu saja tidak bisa tersambung. Pengalaman ini dibenarkan Rahmat. Mahasiswa FISIP ini terkadang merasa bingung. Untuk apa nomor telpon pelanggan jika setiap dihubungi terputus. “Atau memang sengaja digantung telponnya,” kata Rahmat penasaran.
Seringnya listrik padam memang menjadi permasalahn serius bagi mahasiswa, khususnya yang tinggal di Darussalam. Sebagaimana pantauan DETaK, bila kondisi angin kencang, PLN padam, bila hujam PLN juga padam.
Jika seperti ini terus menerus, siapakah yang harus bertanggungjawab dan disalahkan. Padahal mahasiswa juga membayar iuran listrik setiap bulannya.**
DETaK | Redaksi