Banda Aceh- Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa Universitas Syiah Kuala di Kampus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah di Seutui dan Lampeuneurut batal, karena mahasiswa PGSD membawa lari dan memecahkan kotak suara di Tempat Pengumutan Suara (TPS) Kamis, (10/6)
Hampir tiga puluh menit mahasiswa PGSD terjadi kericuhan dangan panitia Komisi Pemilihan Raya (KPR) karena mereka meminta agar tidak ada pemilihan di PGSD. Akhirnya KPR pun meninggalkan kampus PGSD.
Pembaikotan ini bukan tanpa alasan, mereka merasa bahwa sejak dulu Pemerintah Mahasiswa (PEMA) tak pernah berkontribusi dan memperhatikan nasib mahasiswa di PGSD. “Kami tak pernah ada perhatian dari Pema sejak dulu, mereka tak peduli dengan nasib kampus kami. Jadi Untuk apa kami memilih kalau hanya menjadi pelangkap saja” ungkap Faisal Ketua Warga PGSD.