Masridho Rambey | DETaK
Darussalam – Terkait dengan Skors satu semester terhadap beberapa Mahasiswa Unsyiah, Badan Eksekutif Mahasiswa Unsyiah mengadakan musyawarah dengan pihak rektorat pada Kamis siang, 8 Oktober 2015.
Dalam Audiensi tersebut, hanya diikuti oleh 2 dari 10 Mahasiswa yang terkena skors. Mereka adalah Ichwan Azmi selaku ketua himpunan mahasiswa psikologi dan Muhammad Ayita Bahar ketua panitia acara temu ramah mahasiswa psikologi.
Acara tesebut juga dihadiri oleh DPM, MPM dan Menwa Unsyiah. Syakir Daulay selaku Menteri Dalam Universitas mengaku, bahwa dirinya telah mencoba mengajak mahasiswa FISIP yang terkena skors untuk mengikuti Audiensi, namun tidak mendapat konfirmasi sampai mufakat itu berakhir.
“Saya telah sms yang dari FISIP, sampai sekarang belum ada konfirmasi. Pembantu Dekan III Fisip juga mengatakan telah menelpon mahasiwa yang terkena Skors, namun tidak ada jawaban”.
Muhammad Ayita Bahar mengatakan bahwa acara temu ramah yang dilakukan pada 19 September lalu, tidak mengandung unsur perpoloncoan, acara tersebut hanya silaturrahmi dengan senior, alumni dan dosen.
“Acara Persepsi (Perkenalan dan Silaturahmi Aneuk Psikologi) hanyalah acara temu ramah dengan dosen dan alumni, tidak ada unsur perpoloncoan”, jelasnya.
Samsul Rizal menjelaskan bahwa larangan untuk mengadakan acara temu ramah diluar kampus sudah diterapkan sejak 2012 lalu, dan baru tahun ini diterapkan sanksi skors bagi yang melanggarnya.
“Larangan ini sudah diberlakukan sejak 2012 lalu, namun sanksi yang diberikan hanyalah teguran keras, baru tahun ini diberlakukan skors kepada mahasiswa yang melanggar”, tegasnya.
Dia juga berujar agar mahasiwa lebih baik membuat sebuah program keakraban yang islami, dan berharap agar mahasiswa ikut menjaga marwah Universitas.[]
Editor: Riska Iwantoni