Beranda Headline PEPES Sampah, Alat Pembersih Ramah Lingkungan

PEPES Sampah, Alat Pembersih Ramah Lingkungan

BERBAGI
Mahasiswa FT yang melakukan penemuan Pepes Sampah/ (Foto: Doc. Pribadi)

Radhia Humaira | DETaK

Darussalam – Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) merealisasikan sikap peduli sampah Indonesia. Dengan menghadirkan Penyedot atau Penghisap Sampah (PEPES sampah) mini, berbasis teknologi hijau menggunakan panel surya. Alat ini telah diuji penggunaannya di FT Unsyiah, 7 dan 11 Juni, 2016 lalu.

Penemuan ini dikerjakan oleh mahasiswa FT Elektro Unsyiah yang terdiri dari Arliani, Cut Mouliza Meutia Vasya, M. Khairul Akbar, Bima Sakti, dan Aufa Aslam Nabawi, dibawah bimbingan Wakil Dekan I FT, sekaligus pelopor ide, Rizal Munadi. penemuan ini merupakan salah satu bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa – karsacipta (PKM-KC). Yang peluncurannya masih dalam perencanaan.

Iklan Souvenir DETaK

“alat ini sudah dicoba sebelumnya di FT. Untuk peluncuran mungkin kedepannya kami akan memikirkan untuk membuat hak paten. Setelah itu, alat ini akan diproduksi secara masal” ujar Bima, salah seorang anggota kelompok.

PEPES Sampah dapat menyedot sampah yang massanya ringan, seperti kertas, dedaunan, dan plastik. Dengan memanfaatkan energi cahaya matahari yang diubah menjadi energi listrik kemudian digunakan sebagai sumber satuan daya, alat ini lebih efisien baik dari waktu yang digunakan maupun tenaga yang dibutuhkan pun menjadi lebih sedikit daripada membersihkan sampah secara konvensional yang dilakukan penyapu jalan, penyapu taman, serta pekerja kebersihan di tempat umum lainnya.

Ilustrasi tampilan Pepes Sampah Sumber: Doc. Pribadi
Ilustrasi tampilan Pepes Sampah Sumber: Doc. Pribadi

Meski menggunakan energi cahaya matahari, alat ini tetap dapat bekerja walau tanpa cahaya tersebut. Disebabkan adanya baterai yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang telah diubah sebelumnya, misalnya ketika cuaca mendung dan pada malam hari. PEPES Sampah ini sangat mudah digunakan karena tidak membutuhkan energy listrik dari PLN, tanpa kabel dan tanpa stop kontak.

Selain itu alat ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar yang dapat menghasilkan emisi dan polusi.

“harapannya, dengan munculnya ide ini semoga menjadi suatu inovasi dan mampu mengatasi masalah sampah” harap Arliani, ketua pada kelompok tersebut.

“pengguna hanya cukup menekan tombol saklar pada pegangan (holder) dalam posisi on untuk menghidupkan dan posisi off untuk mematikan. Ketika alat ini dihidupkan, pengguna mengarahkan terowongan (intake port) ke arah sampah yang ingin dihisap, sehingga sampah akan terhisap ke dalam intake port. Apabila sampah telah terhisap, maka pengguna harus menekan tombol saklar dalam posisi off, kemudian membuang sampah yang telah terkumpul didalam dust bag” tutup Bima sambil memperlihatkan desain alat PEPES Sampah tersebut.

Dengan pengoperasian yang mudah, diprediksikan alat tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat, terutama petugas kebersihan.[]

Editor: Dinda Triani