Masridho Rambey [AM] | DETaK
Darussalam – Pemilihan raya (Pemira) English Student Assosiation (ESA) Unsyiah yang dilaksanankan di depan kolam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah, membuat kecewa mahasiswa program studi (prodi) Bahasa Inggris. Pasalnya, banyak mahasiswa Bahasa Inggris yang tidak menggunakan hak pilihnya. “Banyak warga ESA yang golongan putih (golput) pada pemira ini,” kata Jumiati salah seorang Panitia Pemirsa.
Tak hanya Jumiati, Burhanuddin, salah seorang mahasiswa FKIP Bahasa Inggris juga menyayangkan minimnya penggunaan hak pilih dalam pemira. “ Banyak yang tidak memilih karna tidak ada kesadaran politik di personal masing-masing mahasiswa,” ujar Burhanuddin.
Kendati demikian, panitia pemira ESA mengaku telah bersusah payah mempersiapkan segala sesuatu untuk pemira ESA, namun kenyataannya masih banyak warga ESA yang tidak menggunakan hak pilihnya. Hanya ada dua kandidat yang ikut serta di pemira ESA tahun ini. “nomor urut satu diisi oleh Khairul Fajri sebagai calon ketua umum dan Muridhal sebagai calon sekretaris umum. Nomor urut dua diisi oleh Muhammad Khalid sebagai calon ketua umum dan Abdurrahman selaku calon sekretaris umum,” Ujar Zulfurqan, Ketua Panitia Pemirsa pemira ESA.
Para calon kandidat, kata Zulfurqan, juga melakukan berbagai tes untuk menjadi Kandidat di pemilhan ESA tahun ini. Diantaranya tes membaca Al-Qur’an dan melakukan debat kandidat pada Rabu (4/12/2013) kemarin.
Perhitungan suara dilakukan pada jam 16.30 didepan kantin FKIP dan dimenangkan oleh pasangan nomor urut dua . “Pemira ESA kali ini dimenangkan oleh kandidat nomor 2 yang mendapatkan 57 suara, sedangkan pasangan nomor urut satu hanya mendapat 45 suara.” tutup Zulfurqan.[]