Beranda Headline PD III: Kita Harus Bangga Jadi Mahasiswa FKIP

PD III: Kita Harus Bangga Jadi Mahasiswa FKIP

BERBAGI

M Fajarli Iqbal | DETaK

logo gemasastrinDarussalam –  Mahasiswa Gemasastrin (Gelanggang Mahasiswa Sastra Indonesia) menggelar acara pergantian pengurus himpunan di auditorium lama  Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah. Pengurus periode tahun 2013-2014 yang diketuai Rizki Phonna digantikan dengan kepengurusan baru yang diketuai Wulandari. Dalam acara tersebut turut hadir pembantu dekan III bidang kemahasiswaan, ketua prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga para dosen.

Dalam pidatonya, pembantu dekan III yang juga alumni Pendidikan Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sebagai mahasiswa FKIP bahwa calon sarjana pendidikan seharusnya bangga menempuh pendidkan di Fakultas Keguruan.

Iklan Souvenir DETaK

“Kita harusnya bangga menjadi maasiswa FKIP, tahun lalu, dari 10 orang pendaftar Unsyiah, itu 7 orangnya mendaftar di FKIP dan semuanya pilihan pertama,” ucap Wildan saat memberikan kata sambutannya, Kamis 27 November 2014

Pembantu dekan III juga mengatakan bahwa kepengurusan himpunan Gemasastrin ke depannya harus lebih baik.

“Untuk ke depannya, bakat yang dimiliki oleh setiap mahasiswa harus dikembangkan, kita harus menampakkan ke tingkat nasional kalau kita ini mampu,” lanjutnya.

Tidak hanya pembantu dekan bidang kemahasiswaan, ketua jurusan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia juga memberikan wejangannya kepada para pengurus baru himpunan gemasastrin.

“Saya sangat setuju jika ada yang mengatakan bahwa kebersamaan adalah segalanya, jadi mari sama-sama kita bangun kualitas Prodi kita menuju yang lebih baik,” ucap Yusri Yusuf selaku ketua jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Wulandari yang akrab disapa Ulan mengaku terharu atas kepercayaan teman-temannya untuk memimpin himpunan satu tahu ke depan.

“Saya terharu sudah dipercayai oleh teman-teman untuk menjadi ketua, apalagi saya ini perempuan,” ungkapnya pada detakusk.com.

Acara pelantikan yang diselingi penampilan musikalisi puisi dan seni lainya ini berlangsung apik dan khitmat meski sesekali terdengar suara tepukan tangan.[]

Editor: Hilda Rahmazani